Blok Masela, Proyek Gas Abadi yang Tak Kunjung Jalan

Vika Azkiya Dihni
28 November 2022, 17:16
Ilustrasi, dua orang berbincang di booth Inpex Corporation dalam IPA Convex 2019 di Jakarta. Inpex merupakan operator proyek Lapangan Abadi Blok Masela.
Katadata/Ratna Iskana
Ilustrasi, dua orang berbincang di booth Inpex Corporation dalam IPA Convex 2019 di Jakarta. Inpex merupakan operator proyek Lapangan Abadi Blok Masela.

Di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Desember 2010, kilang sudah diputuskan di laut atau terapung. Hal ini tertuang pada rencana pengembangan pengembangan (Plan of Development/POD) Masela yang disetujui pemerintah pada Desember 2010 atau 12 tahun setelah kontrak ditandatangani pada November 1998.

Namun, keputusan tersebut berubah di era pemerintahan Joko Widodo. Kemenko Kemaritiman dan Sumber Daya mengusulkan pembangunan di darat. Perbedaan pendapat tersebut atas pertimbangan biaya pembangunan.

Kajian Kemenko Kemaritiman menyebutkan, biaya pembangunan kilang darat sekitar US$16 miliar. Sedangkan jika dibangun kilang apung di laut, nilai investasi lebih mahal mencapai US$22 miliar. 

Pemerintah akhirnya memutuskan pembangunan kilang pengolahan gas Blok Masela untuk dibangun di darat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap pembangunan kilang pengolahan gas Blok Masela di darat itu turut merangsang perkembangan infrastruktur di sekitarnya. Pada akhirnya berimbas terhadap ekonomi masyarakat di daerah tersebut. 

“Yang mendapat keuntungan besar jika Blok Masela jalan adalah Kepulauan Tanimbar di Saumlaki,” kata dia. 

Blok Masela
Blok Masela (Katadata)

Perusahaan yang Tertarik Garap Blok Masela

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyebutkan beberapa perusahaan migas yang tertarik berinvestasi di Blok Masela. Mereka adalah PT Pertamina (Persero), ExxonMobil, Petroliam Nasional Berhad (Petronas), dan Petrochina. 

Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan calon pengembang yang akan mengambil alih 35% hak partisipasi pengelolaan Proyek Abadi LNG Blok Masela dari Shell.

Mereka akan membentuk konsorsium untuk bekerja sama dengan Inpex Corporation selaku operator Blok Masela. Konsorsium tersebut akan dipimpin oleh Inpex sebagai pemegang saham mayoritas di proyek LNG Masela. 

“Iya, pihak-pihak ini . Termasuk (PetroChina), Petronas termasuk,” kata Dwi Soejipto, Kepala SKK Migas, dikutip dari Katadata.co.id.

Dwi menuturkan, saat ini masing-masing calon investor masih melakukan kajian. Adapun ExxonMobil dan Pertamina disebut bakal melaporkan hasil studinya pada bulan November ini. “Tapi masih menunggu hasil studi masing-masing (kontraktor) dari blok itu,” katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...