Konflik Iran-AS Kian Memuncak, IHSG dan Bursa Asia Berguguran
Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengikuti mengikuti laju pergerakan bursa saham utama Asia yang seluruhnya bergerak turun. Kinerja IHSG dan bursa Asia dipengaruhi eskalasi konflik bersenjata antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, setelah Iran melancarkan serangan ke basis militer AS di Irak.
Pada perdagangan sesi I, IHSG turun 48,68 poin atau 0,78% ke level 6.230,67. Namun kinerja IHSG bukan yang terburuk di Asia. Ketika berita ini ditulis indeks Nikkei 225 turun paling dalam di Asia sebesar 1,48%, disusul Shanghai Composite 0,93%, Hang Seng 0,86%, Strait Times 0,75%, dan Kospi 0,67%.
Di sisi lain, harga minyak dan emas kompak naik setelah serangan balasan Iran ke basis militer AS di Irak. “Harga minyak dan emas naik setelah ada konfirmasi roket tersebut dari iran sehingga investor melakukan aksi panik jual saham dan masuk instrumen safe haven,” kata analis Artha Sekuritas Nugroho Fitriyanto.
Pergerakan bursa saham Asia hari ini pun juga merupakan dampak dari turunnya Wall Street. Pada penutupan Selasa (7/1) indeks Dow Jones turun 0,42%, Nasdaq turun tipis 0,03%, dan S&P 500 turun 0,28%. Selain itu indeks future CME E-mini S&P 500 turun lebih dari 1%.
(Baca: IHSG Diramal Melemah, Saham Tambang dan Pangan Direkomendasikan)
Sementara itu harga minyak sempat melonjak hingga 4,4%, sedangkan harga emas menembus level US$ 1.600 per ons baik di pasar spot maupun di pasar berjangka Commex. Di dalam negeri harga emas batangan Aneka Tambang (Antam) melonjak hingga Rp 15.000 menjadi Rp 799.000 per gram.
Sementara itu di tengah turunnya IHSG, lagi-lagi saham-saham di sektor pertambangan melaju positif sendirian. Pada sesi I siang ini sektor pertambangan naik 0,32% dipimpin saham Timah (TINS) yang naik 4,73%, Aneka Tambang (ANTM) 3,43%, dan Merdeka Copper Gold (MDKA) 2,93%.
Sedangkan sektor lainnya turun cukup dalam dipimpin sektor industri dasar yang turun 1,32%, perdagangan 1,32%, konsumer 0,96%, pertanian 0,94%, dan keuangan 0,51%.
Pada sesi I sebanyak 3,79 miliar saham ditransaksikan sebanyak 273.627 kali oleh investor dengan total nilai transaksi sebesar Rp 2,74 triliun. Tercatat 95 saham naik, 273 saham turun, dan sisanya stagnan. Sementara itu investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) saham Rp 51,72 miliar.
(Baca: Menakar Angin Segar Sektor-sektor Primadona di Bursa Saham)