Terkoreksi 1,8% Selama Sepekan, IHSG Tinggalkan Level 6.400

Happy Fajrian
10 Maret 2019, 17:09
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA

Dengan anjloknya ekspor, surplus neraca perdagangan Tiongkok untuk periode Februari tercatat hanya sebesar US$ 4,1 miliar, atau turun 89,5% dari surplus periode Januari 2019 yang mencapai US$ 39,2 miliar.

Perkembangan ini membuat investor di Tiongkok ramai-ramai melepas aset berisikonya di pasar saham sehingga menyebabkan indeks Shanghai sempat jatuh hingga 4,4%, tertinggi di antara bursa saham Asia lainnya.

(Baca: Indosterling Prediksi IHSG Akhir Tahun ini Menguat 12%)

Apalagi pemerintah Tiongkok sebelumnya sudah merevisi kebawah proyeksi pertumbuhan ekonominya untuk tahun ini menjadi di kisaran 6% hingga 6,5%. Sebelumnya mereka memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 6,5%.

Di sisi lain Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) kembali merevisi kebawah proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2019 dan 2020, masing-masing sebesar 0,2% dan 0,1% lebih rendah menjadi 3,3% dan 3,4%.

Penurunan proyeksi pertumbuhan tersebut disebabkan ketidakpastian yang tinggi di tingkat global, perselisihan dagang, serta ketidakjelasan proses Brexit yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi Inggris

Di sisi lain, perundingan dagang antara AS dan Tiongkok juga belum menghasilkan kesepakatan kendati pihak AS telah menunda kenaikan tarif atas impor produk asal Tiongkok senilai US$ 200 miliar dari sebelumnya sebesar 10% menjadi 25%.

Di tengah proses perundingan yang belum jelas akhirnya, AS justru menambah kekhawatiran investor dengan memutuskan untuk menghapuskan tarif istimewa untuk India dan Turki. Kedua negara tersebut mendapatkan keistimewaan tarif melalui generalized system of preferences (GSP) yang memungkinkan sejumlah produk asal dua negara tersebut masuk ke pasar AS bebas tarif.

(Baca: Pendapatan Turun, Indosat Rugi Rp 2,4 Triliun pada 2018)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...