Pilpres Mampu Pengaruhi Investor Asing di Pasar Modal

Image title
17 Januari 2019, 00:34
Jokowi di BEI
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo meninggalkan Gedung Bursa Efek Indonesia usai menutup perdagangan saham di Jakarta, Jumat (29/12).

Menurut Aditya, untuk tetap mempertahankan minat asing terhadap pasar modal dalam negeri, pihak Prabowo bisa menjalankan beberapa program yang sudah bagus di era kepemimpinan Jokowi pada lima tahun ke belakang. Salah satunya meneruskan program pembangunan di sektor infrastruktur yang menjadi salah satu ujung tombak kepemimpinan Jokowi.

(Baca: Jelang Debat Capres, Prabowo-Sandi Tajamkan Visi-Misi)

Aditya menambahkan, selain faktor Pemilu, minat investor asing terhadap pasar modal Indonesia juga disebabkan oleh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor. Selain itu pengaruhnya juga berasal dari pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan selisih suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain menjadi daya tarik yang kuat bagi investor asing.

Menurutnya, negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, pertumbuhan pendapatannya lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan di pasar modal yang ada di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. "Asalkan kondisi eksternal mendukung, maka optimisme investor juga akan terbentuk," katanya.

Sementara, William Hartanto menambahkan, ketidakpastian pada ekonomi global bisa membuat dana asing pindah ke negara berkembang. William menilai ekonomi Indonesia termasuk baik meski beberapa data masih negatif seperti neraca perdagangan. Namun, kinerja emiten secara fundamental dinilainya masih bagus dan terbukti mampu melalui tahun 2018 yang dikhawatirkan krisis, dengan baik.

"Karena di saat tingginya ketidakpastian, negara dengan ekonomi paling stabil akan menjadi sasaran alternatif, kuncinya di stabilitas," kata William.

(Baca: Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Tiongkok Wall Street Kembali Koreksi)

Namun, tren IHSG yang terkoreksi pada medio Mei hingga September 2018 bisa mempengaruhi minat asing juga dan bisa membuat asing melakukan penjualan bersih saham di pasar modal dalam negeri. Sedangkan pada akhir tahun, biasanya IHSG kembali positif dan membuat investor asing kembali beli bersih. Dengan mempertimbangkan berbagai hal tersebut, William memperkirakan hingga akhir tahun 2019, prediksinya asing akan melakukan net buy sebesar Rp 30 triliun.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...