Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Tiongkok Wall Street Kembali Koreksi

Happy Fajrian
15 Januari 2019, 09:09
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Tanda-tanda tersebut sebenarnya sudah terlihat. Apple Inc. pada awal tahun ini telah merevisi target revenue-nya untuk kuartal I 2019. Saham PG&E Corp anjlok 52,4 persen setelah perusahaan listrik AS mengatakan sedang bersiap untuk mengajukan kebangkrutan untuk semua bisnisnya.

Namun ada juga sinyal positif dari Citigroup Inc. yang realisasi labanya lebih besar dari perkiraan. Saham bank ini naik 4,0 persen dan mendukung sektor keuangan S&P yang naik 0,7 persen. JPMorgan Chase & Co dan Wells Fargo & Co (WFC.N) akan melaporkan laba mereka pada Selasa waktu setempat.

Meskipun turun untuk dua hari berturut-turut sejak Jumat kemarin, S&P 500 telah naik hampir 10% dari level terendahnya di Malam Natal, karena optimisme atas pembicaraan perdagangan AS dan Tiongkok serta harapan bahwa The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga telah mendorong tren naik saham akhir-akhir ini.

 (Baca: Kunjungi AS, Mendag Fokus Bahas Tindak Lanjut Insentif Tarif)

Presiden Donald Trump menyatakan AS akan mencapai kesepakatan dengan Tiongkok untuk mengakhiri perang dagang yang sulit, karena pembicaraan berjalan dengan baik. "Kami bekerja sangat baik dengan Tiongkok. Saya pikir kita akan bisa melakukan kesepakatan dengan Tiongkok," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Kendati demikian, penutupan sebagian layanan publik AS sudah memasuki hari ke-24, menjadikannya penutupan layanan publik paling lama dalam sejarah AS, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi investor. Pasalnya lembaga rating internasional, Fitch Ratings, menyatakan peringkat surat utang AS bisa turun jika penutupan ini terus berlanjut.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...