Banyak Saham Murah, Otoritas Bursa Batal Pangkas Ukuran Satuan Lot

Image title
8 Januari 2019, 20:22
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Presiden Joko Widodo (dua dari kanan) secara resmi melakukan penutupan perdagangan pasar modal seiring berakhirnya 2018 di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan (28/12). Penutupan tersebut dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Ketua OJK Wimboh Santoso, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Wakil Ketua DK OJK Nurhaida dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi.

Selain itu, Hasan juga mempertimbangkan tingkat biaya operasional yang akan ditanggung oleh anggota bursa ataupun bank kustodian karena dengan pengurangan satuan lot, diperkirakan akan adanya lonjakan frekuensi transaksi pembelian saham. Dengan begitu, akan ada peningkatan kegiatan operasional, baik di anggota bursa dan bank kustodian.

"Karena efisiensi biaya, tentu sekarang masih menjadi pilihan ideal (dengan satuan lot saat ini). Tapi kita tetap mengkaji, mencari bentuk idealnya seperti apa," kata Hasan.

Pengurangan jumlah saham dalam satuan lot ini merupakan salah satu rencana jajaran Direksi BEI sejak awal mereka menduduki jabatan tersebut pada Juni tahun lalu. Saat itu, mereka membuka peluang menurunkan jumlah saham dalam hitungan satu lot, dari 100 saham menjadi 50-20 saham. Tujuannya untuk meningkatkan likuiditas pasar modal.

Dengan pengurangan jumlah saham dalam ini, masyarakat yang memiliki dana sedikit pun bisa menjadi investor di pasar modal. Hal ini karena jumlah minimal saham yang bisa dibeli menjadi lebih sedikit, hanya 20%-50% dari modal minimal yang dibutuhkan sekarang.

(Baca: Sektor Konsumer dan Pelemahan Rupiah Dorong IHSG Turun 0,39%)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...