Nusantara Properti Internasional IPO Untuk Bangun Tiga Resort Baru

Image title
20 Desember 2018, 19:47
Potensi Pasar Modal
ANTARA FOTO/Agung M Rajasa

PT Nusantara Properti Internasional (NPI) berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada 21 Januari 2019. Perusahaan properti ini menargetkan meraup dana Rp 204 miliar hingga Rp 220 miliar, yang sebagian besar akan digunakan untuk membangun tiga resort baru di Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Direktur Utama NPI Gede Putu Adnawa mengatakan, mereka akan melepas sebanyak 2 miliar lembar sahamnya ke publik dengan persentase 25% dari modal disetor setelah IPO. Adapun, harga yang ditawarkan oleh perushaaan sebesar Rp 102 hingga Rp 110 per lembar sahamnya. Mereka maksimal akan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 30%.

"Kami kembangkan resort karena kami memiliki lahan didekat pantai dan pegunungan. Kita bisa saja ekspansi ke hotel, tapi untuk sekarang fokus di resort dulu," kata Gede Putu dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/12).

(Baca: Hari Perdana, Pembeli Saham IPO Emiten Properti Pariwisata Untung 69%)

Sebesar 80% dari target dana yang diraup saat IPO nanti, akan digunakan oleh mereka untuk membangun resort baru. Rinciannya, sebesar 37,5% dari dana tersebut akan dipakai untuk mebangun Takabonerate Resort di lahan milik perusahaan di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, dengan total investasi sebesar Rp 60 miliar.

Pembangunan resort di Kepulauan Selayar memiliki total investasi sebesar Rp 60 miliar, di antaranya untuk membangun hotel dan prasarana sekitar Rp 35 miliar, inventaris Rp 15 miliar, dan modal kerja senilai Rp 10 miliar. Pembangunan resort ini ditargetkan rampung pada Juli 2021 mendatang.

Sementara itu, 62,5% dari dana pembangunan resort akan digunakan untuk membebaskan lahan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Lahan tersebut nantinya akan dibangun resort Surfet Paradise Resort tersebut bernilai invetasi sebesar Rp 100 miliar.

Sedangkan pembangunan resort di Kalimantan Utara masih menunggu perkembangan bisnis di sekitar lokasi pembangunan resort. "Masih tahap perencanaan karena terletak di daerah pertambangan, jadi menunggu perkembangan bisnis dulu," kata Direktur Independen Nusantara Properti Internasional Dessy Christian.

(Baca: 2018, Potensi Desa Wisata Naik Menjadi 1.734 Unit )

Sisa dana dari IPO sebesar 10% akan digunakan untuk membeli alat dan merenovasi bangunan vila mereka yaitu The Seri Villas di Seminyak, Bali. Pembelian peralatan sendiri dianggarkan senilai Rp 4 miliar, sedangkan renovasi bangunan sebesar Rp 16 miliar. Serta 10% lagi akan dipinjamkan kepada anak usaha perusahaan, PT Mimpi Design, untuk membayar utangnya kepada Bank Victoria senilai Rp 20,4 miliar.

Bersamaan dengan rencana IPO, mereka juga menerbitkan 2 miliar lembar Waran Seri I atau sebesar 33,33% dari jumlah modal disetor penuh saat penyertaan pendaftaran disampaikan, menyertai pemegang Saham Biasa Atas Nama yang dikeluarkan dalam rangka IPO. Waran ini akan diberikan secara gratis sebagai insentif pemegang saham baru. Adapun, sebagai penjamin pelaksana emisi efek pada aksi korporasi ini adalah PT Jasa Utama Capital Sekuritas.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...