Gali Kekayaan Alam Indonesia, JK Minta Freeport Masuk Bursa

Desy Setyowati
3 Januari 2017, 14:33
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Arief Kamaluddin | Katadata

Ia pun menyayangkan jumlah emiten baru sepanjang tahun lalu yang cuma 16 perusahaan. Jumlah tersebut terendah dalam tujuh tahun terakhir. Hingga 2016, emiten di BEI mencapai 540 perusahaan.

“Perlu ada refleksi, kalau kapitalisasi pasar dengan capital player-nya sedikit maka itu bukan indikator yang sehat dan membanggakan. Kami harap market meningkat karena jumlah perusahaan yang masuk bursa juga banyak,” tutur dia. (Baca juga: Efek Tax Amnesty, Kapitalisasi Bursa Indonesia Cetak Banyak Rekor)

Minimnya jumlah emiten baru sempat ditanggapi Direktur Utama BEI Tito Sulistio saat penutupan perdagangan bursa akhir tahun lalu. Ia beralasan, penurunan jumlah emiten baru bukan hanya terjadi di Indonesia tapi juga di bursa saham global. Jumlah emiten baru di bursa dunia turun sebanyak 70 persen pada 2016.

Meski secara jumlah perusahaan menurun, Tito menekankan nilai penerbitan saham perdana di bursa lokal masih lebih besar ketimbang 2015. “Masih ada kenaikan dari Rp 11 triliun menjadi Rp 12 triliun,” kata Tito.

Ke depan, Sri Mulyani berharap semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan pembiayaan dari pasar modal. Dengan begitu, pasar modal bisa semakin mendorong investasi di sektor riil dan berkontribusi besar dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Ujung-ujungnya, mengurangi peran pengeluaran pemerintah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...