Bursa Saham Asia Naik meski Investor Khawatir Kerusuhan di AS
Protes terkait Kematian George Floyd Meluas ke Inggris dan Jerman
Kabar baiknya, rencana pembukaan kembali ekonomi di Asia membuat indeks saham tetap menguat. Apalagi, protes terkait kematian warga kulit hitam di AS, George Floyd meluas hingga ke Inggris dan Jerman.
Para pengunjuk rasa di London, Inggris berlutut di Trafalgar Square London. Mereka meneriakkan, “tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian,” kata demonstran dikutip dari Reuters.
Kemudian mereka berbaris melewati Gedung Parlemen dan selesai di luar Kedutaan Besar AS. (Baca: 25 Kota di AS Berlakukan Jam Malam Akibat Meluasnya Kerusuhan)
Ratusan orang juga menggelar unjuk rasa di luar Kedutaan Besar AS di Berlin, Jerman. Mereka memegang poster bertuliskan "keadilan untuk George Floyd", "berhenti membunuh kami" dan "siapa yang berpaling".
Di AS, unjuk rasa juga meluas ke 25 kota. Di antaranya Beverly Hills, Los Angeles, Denver, Miami, Atlanta, Chicago, Louisville, Minneapolis, St. Paul, Rochester, Cincinnati, Cleveland, Columbus, Dayton, Toledo, Eugene. Kemudian, Portland, Philadelphia, Pittsburgh, Charleston, Columbia, Nashville, Salt Lake City, Seattle, dan Milwaukee.
Secara keseluruhan, kerusuhan terjadi di 30 kota di Negeri Paman Sam. Di Atlanta, demonstran membakar kendaraan, termasuk satu mobil milik polisi. Di New York, para pengunjuk rasa dan polisi bentrok di luar Barclays Center dengan para pemrotes melemparkan botol dan lebih banyak lagi pada petugas kepolisian New York.
Sedangkan di Washington D.C, ratusan demonstran berkumpul di depan Departemen Kehakiman. Kemudian, mereka berbaris menuju Gedung Putih sambil meneriakkan "Black lives matter" dan "I can't breathe" yang menggambarkan kata-kata ketika Folyd sekarat.
(Baca: Kematian George Floyd Berujung Kerusuhan di New York hingga Washington)