Tren Kenaikan Bursa Saham sejak Omnibus Law UU Cipta Kerja Disahkan

Image title
9 Oktober 2020, 18:16
ihsg, saham, bursa, bursa efek indonesia, omnibus law, cipta kerja, cipta lapangan kerja, uu omnibus law, uu cilaka, uu ciptaker, pasar modal, investor asing
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Saya telah menginstruksikan perwakilan saya untuk berhenti bernegosiasi hingga setelah pemilu. Segera setelah saya menang, kami akan mengesahkan RUU Stimulus yang berfokus pada pekerja AS dan bisnis kecil," tulis Trump dalam akun Twitter sehari setelah keluar dari rawat inap di RS untuk perawatan Covid-19.

Hal itu sempat membuat IHSG pada perdagangan Rabu (7/10) bergerak di zona merah. Saat itu, indeks dibuka turun hingga 0,74% dan tidak mampu bangkit sepanjang hari. Namun, menjelang perdagangan ditutup, IHSG rebound dan berhasil menguat tipis 0,1% pada hari itu.

Sepekan ini, sorotan juga terjadi pada aksi investor asing di pasar soal yang mencatatkan jual dengan nilai bersih mencapai Rp 8,09 triliun di seluruh pasar. Paling besar, asing melakukan penjualan di pasar non-reguler senilai Rp 6,96 triliun, sedangkan di pasar reguler senilai Rp 1,13 triliun.

Pelepasan saham oleh asing paling besar terjadi pada saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dengan nilai jual bersih mencapai Rp 5,58 triliun. Saham Vale Indonesia pada sepekan ini tercatat mengalami kenaikan hingga 2,22% menyentuh harga Rp 3.690 per saham.

Pelepasan dengan nilai jumbo pada saham Vale Indonesia ini terkait dengan rampungnya transaksi pembelian 20% saham Vale Indonesia oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Inalum membeli saham Vale Indonesia senilai Rp 5,52 triliun pada Rabu (7/10), dari investor asing yaitu Vale Canada Limited (VLC) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM).

Sepekan ini, total ada 376 saham yang ditutup di zona merah, sejalan dengan kenaikan IHSG. Sementara sepekan ini hanya ada 166 saham yang ditutup melemah dan 169 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga.

Berdasarkan data RTI Infokom, saham yang naik paling signifikan pada perdagangan sepekan ini adalah PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) yang meroket hingga 125% dalam sepekan menjadi Rp 252 per saham. Lalu saham PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) yang sepekan naik 113,33% menjadi Rp 128 per saham.

Di dalam jajaran lima besar saham yang meroket sepekan ini, ada PT Bank permata Tbk (BNLI). Sahamnya naik 74,78% menyentuh harga Rp 1.975 per saham. Naiknya saham Bank Permata sejalan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan persetujuan prinsip untuk rencana integrasi antara PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan Bangkok Bank Kantor Cabang Indonesia.

Integrasi ini bisa membuat Bank Permata naik kelas menjadi bank umum kegiatan (BUKU) IV yang total modal intinya lebih dari Rp 30 triliun dan rasio modal lebih dari 30%. Saat ini bank yang sudah ada di kelas BUKU IV seperti Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), atau Bank CIMB Niaga.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...