Vaksin Covid-19 Tiba, Seberapa Tinggi Laju Harga Saham BUMN Farmasi?

Image title
8 Desember 2020, 15:26
farmasi, vaksin virus corona, vaksin covid-19, saham farmasi, saham, bumn, saham bumn, bumn farmasi, pasar modal, bursa saham, kimia farma, indofarma, phapros, Kalbe Farma
/home/ubuntu/Pictures/antarafoto/cropping/production/original/ANT20190927097.jpg

Kedatangan vaksin Covid-19 ke Indonesia, memang menjadi sentimen bagi emiten farmasi pelat merah, tapi hanya sentimen sesaat saja. Jika vaksin sudah sudah mulai didistribusikan dan merata, sentimen positifnya pindah ke sektor-sektor saham lainnya seperti infrastruktur, konstruksi, properti, semen, maupun perbankan.

Menurutnya, pelaku pasar akan mencari sektor-sektor yang memiliki prospek yang bisa bertumbuh lebih baik dengan kembali pulihnya perekonomian. Sementara setelah kondisi kembali pulih, vaksin Covid-19 dianggap sama seperti vaksin-vaksin penyakit lainnya yang sudah ada sebelumnya.

"Jadi pengaruh (kedatangan vaksin Covid-19) hanya short term. Sehingga emiten dari farmasi tersebut nanti menjadi ditinggalkan," kata Edwin.

Dia pun menyarankan investor menerapkan strategi trading jangka pendek pada kedua saham farmasi BUMN tersebut. Pelaku pasar saham, bisa memantau pergerakan kedua saham tersebut dalam 2-3 hari ke depan, untuk kemudian bisa mengambil untung.

"Jika sudah punya sahamnya, jangan disimpan karena ini sifatnya hanya sentimen. Strateginya harus trading, memanfaatkan euforia ini," kata Edwin.

Sementara Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan kondisi pasar saham secara umum masih didominasi oleh ekspektasi dan harapan. Keduanya membutuhkan asupan sentimen untuk menjaga kekuatannya ke depan.

"Bila tidak ada asupan yang menguatkan kedua hal tersebut, maka kekhawatiran akan melanda pasar yang akan membuat pasar takut untuk masuk ke dalam aset yang beresiko seperti saham," kata Nico dalam risetnya, Selasa (8/12).

Meski ada kehadiran kekuatan ekspektasi dan harapan dalam menopang pergerakan pasar, pada kenyataannya variabel ketidakpastian pasar belum hilang, yaitu virus corona. Karena dipengaruhi oleh sentimen, valuasi secara fundamental beberapa saham yang berada melebihi nilai proyeksi, dapat dikatakan sudah mahal.

"Atas dasar apa mahal? Vaksinnya kan belum hadir saat ini, tapi nanti akan hadir. Pemulihan ekonomi juga belum terjadi secara signifikan saat ini, tapi nanti perekonomian akan pulih," katanya.

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pelaku pasar jika ingin bertransaksi dengan menggunakan dasar sentimen. Nico mengatakan, pelaku pasar perlu mempertimbangkan sejauh mana sentimen ini bernilai pada saham. Sejauh mana sentimen memberikan dorongan efek terhadap saham, dan sejauh mana durasi waktu sentimen ini bertahan.

"Ini merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh pelaku pasar dan investor saat ini dan dikombinasikan dengan jangka waktu investasi oleh masing-masing investor," kata Nico.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...