IHSG Dibuka Naik, Saham Konstruksi BUMN jadi Pendorongnya
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka naik 0,53% ke level 6.150 pada perdagangan Kamis (17/12) pukul 09.10 WIB. Ini meneruskan kenaikan signifikan yang terjadi pada perdagangan hari sebelumnya sebesar 1,8% menjadi level 6.118.
Sektor properti menjadi pendorong kenaikan indeks, menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia. Indeks sektor properti bergerak naik hingga 1,82% pada pembukaan hari ini.
Saham-saham perusahaan konstruksi dan properti milik pemerintah, seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menguat hingga 7,85% menyentuh harga Rp 1.305 per saham. Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga naik hingga 5,82% menjadi Rp 1.910 per saham.
Begitu pula dengan saham perusahaan milik pemerintah lainnya yaitu PT PP Tbk (PTPP) yang naik hingga 5,73% menjadi Rp 1.660 per saham. Kemudian saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang mencatatkan kenaikan 8,14% di Rp 1.395 per saham.
Berdasarkan data RTI, total volume saham yang diperdagangkan pada awal hari ini sebanyak 3,03 miliar unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,27 triliun. Total ada 237 saham yang menguat, lalu 89 saham ada di zona merah, dan 180 tidak mengalami perubahan harga.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai IHSG hari ini berpeluang bergerak naik. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, area resistance berada pada rentang level antara 6.172 hingga 6.145. Sedangkan area support berada pada rentang level 6.068 hingga 6.018.
"Pergerakan IHSG akan dipengaruhi dari penetapan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia yang akan memberikan gambaran mengenai pemulihan ekonomi di awal 2021. Investor masih cukup optimis akan stimulus Amerika Serikat dapat segera berjalan dalam waktu dekat," kata Dennies dalam risetnya.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pertemuan The Fed pagi tadi, memperlihatkan The Fed terus mendukung perekonomian Amerika Serikat. The Fed berjanji terus melakukan program pembelian aset dengan nilai yang besar sampai perekonomian Amerika memperlihatkan kemajuan, khususnya dalam lapangan kerja dan inflasi.
"The Fed melalui Gubernurnya, Powell mengatakan mereka akan mempertahankan pembelian obligasi bulanan setidaknya US$120 miliar per bulan," kata Nico.
Sementara, sentimen terhadap pergerakan indeks dari dalam negeri yaitu terselenggaranya rapat dewan gubernur Bank Indonesia. Menurut Nico, secara garis besar seharusnya tidak ada yang berubah dengan tingkat suku bunga bank sentral.
Tapi apapun bisa terjadi, mungkin saja ada hadiah dari Bank Indonesia untuk menjaga prospek perekonomian ke depannya. Hal ini menjadi sinyal positif untuk pemulihan ekonomi Indonesia. "Sehingga fase pemulihan ekonomi dapat berjalan dengan baik," kata Nico. Ia pun menilai, IHSG hari ini bergerak menguat dengan rentang pergerakan berada pada level antara 6.013 hingga 6.152.
Tims riset Samuel Sekuritas juga memperkirakan Bank Indonesia tidak akan mengubah suku bunga acuan, masih stabil pada level 3,75%. Namun, mereka tetap melihat IHSG hari ini berpotensi kembali menguat seiring masih tingginya minat investor untuk mengakumulasi saham.
"Terlebih pekan depan jam perdagangan IHSG hanya berlaku 3 hari. Net buy asing serta sentimen domestik menjadi faktor pendorong IHSG pada minggu ini," kata Tims Riset Samuel Sekuritas, Kamis (17/12).