Harga Saham Gajah Tunggal Naik, Lo Kheng Hong Untung Rp 29 M Sehari

Image title
11 Januari 2021, 14:42
lo kheng hong, gajah tunggal, saham, gjtl, pasar modal, bursa saham, otomotif, untung saham, cuan,
Agung Samosir | KATADATA
Suasana grafik bursa saham di Jakarta.

Sementara, Gajah Tunggal harus menanggung beban pokok penjualan yang menggerus profitabilitas senilai Rp 7,83 triliun pada triwulan III 2020. Meski begitu, nilai ini berhasil turun hingga 21,38% dibandingkan dengan triwulan III 2019 yang mencapai Rp 9,96 triliun..

Sayangnya, Gajah Tunggal masih membukukan kerugian pada periode sembilan bulan 2020 ini senilai Rp 104,59 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, Gajah Tunggal berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 139,53 miliar.

Salah satu penyebab kerugian yang dialami oleh Gajah Tunggal pada periode tersebut adalah nilai tukar mata uang, dimana mengalami kerugian kurs mata uang asing dengan nilai bersih Rp 304,44 miliar. Padahal, pada periode sama tahun 2019, Gajah Tunggal mendapatkan keuntungan kurs mata uang asing senilai Rp 115,7 miliar.

Gajah Tunggal mengoperasikan fasilitas produksi ban yang terintegrasi dengan salah satu merek dagangnya yaitu GT Radial. Perusahaan didirikan pada 1951 sebagai produsen ban sepeda dan selama bertahun-tahun memperluas kapasitas produksi hingga ban sepeda motor, kendaraan penumpang, dan komersial.

Perusahaan mulai memproduksi ban sepeda motor pada 1971 dan mulai memproduksi ban untuk penumpang dan kendaraan komersial pada 1981. Pada 1993, Gajah Tunggal mulai memproduksi dan menjual ban GT Radial untuk mobil penumpang dan truk ringan.

Lo Kheng Hong menjelaskan alasan membeli saham Gajah Tunggal, karena melihat prospek perseroan yang masih bagus. Dia mengakui Gajah Tunggal mengalami kenaikan kerugian nilai tukar mata uang atau kurs sebesar Rp 304 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 162,55 miliar.

Namun, secara operasional Gajah Tunggal masih menguntungkan. "Akhir Desember 2020, rupiah menguat sehingga kerugian kurs berkurang banyak dan bisa membuat Gajah Tunggal berubah menjadi laba," ujar Lo Kheng Hong, seperti dikutip Liputan6.com.

Dia mengatakan Gajah Tunggal termasuk pabrik ban terbesar di Asia Tenggara dengan penjualan Rp 9,6 triliun selama sembilan bulan pertama 2020. “Terakhir saya membeli di harga 650. Itu price to book value 0,36, murah sekali,” kata dia. Pembelian saham GJTL pada awal Januari untuk menggenapi lima persen saja lantaran sebelumnya sudah memiliki.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...