Prospek Cerah Emiten Tambang di Tengah Kenaikan Harga Batu Bara

Image title
11 Januari 2021, 19:42
Aktivitas di tambang Batu bara legal di Desa Jahab, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (17/1/2019).
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Aktivitas di tambang batu bara.

"Selain itu, dengan kuota impor tahunan Tiongkok akan diperbarui pada awal 2021, kami dapat melihat harga batu bara bisa meningkat karena impor akan melonjak setelah dibatasi terlalu lama," kata tim riset dikutip dari Market Outlook 2021.

Mereka juga menilai, sikap keras Tiongkok terhadap larangan impor Australia, akan memberikan sentimen positif bagi Indonesia. Hal itu disebabkan, akan ada permintaan yang melonjak di 2021 terhadap batu bara dari Tanah Air. Perlu dicatat, Indonesia menyumbang 45% dari impor batu bara Tiongkok.

"Kami memperkirakan harga batu bara rata-rata pada US$ 70 hingga 75 per ton untuk tahun 2021 hingga 2022," kata tim riset tersebut menambahkan.

Beberapa saham favorit Sinarmas untuk emiten tambang batu bara, di antaranya ITMG dengan target harga Rp 16.800 per saham, ADRO dengan target harga Rp 1.850 per saham, PTBA dengan target pada harga Rp 3.200 per saham, lalu dan INDY yang memiliki target Rp 2.400 per saham.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengatakan konsumsi listrik Tiongkok akan semakin meningkat setelah terkena efek pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020. Meskipun secara musiman, konsumsi listrik di Tiongkok lebih tinggi pada semester 2, tapi Andy tetap percaya konsumsi listrik 2021 hingga 2022 bisa mengungguli angka pada 2020.

Andy berasumsi, produksi batu bara Tiongkok setahun penuh pada 2021 sebesar 3,49 miliar ton atau naik 2,7% dibanding tahun lalu. Sementara untuk produksi pada 2022, Andy memperkirakan produksinya sebanyak 3,51 miliar ton, naik 0,6% dari 2021.

"Sebagai catatan, kami memproyeksikan produksi batu bara 202o setahun penuh di Tiongkok akan mencapai 3,32 miliar ton. Karenanya, kami mempertahankan asumsi harga batu bara global rata-rata setahun penuh 2021-2022 pada masing-masing US$70 per ton dan US$ 75 per ton," kata Andy.

Andy pun mengungkapkan, target harga emiten batu bara, ADRO tahun ini bisa mencapai Rp 1.765 per saham. Sementara, ITMG juga memiliki target di harga Rp 16.900 per saham. Termasuk rekomendasi kepada PTBA yang memiliki target harga Rp 3.050 per saham.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...