Urung Terbitkan Saham Baru, Solusi Tunas Pilih Opsi Obligasi Rp 13 T
Sebelumnya pada 27 April 2021, SUPR mengumumkan niat melakukan Penambahan Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Jumlahnya maksimal 113,7 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Nilai itu merupakan 10% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Selanjutnya, kepemilikan saham para investor akan terdiluasi sebanyak 3,93%.
Dalam prospektus yang disampaikan SUPR, perusahaan membutuhkan sumber dana alternatif untuk memperkuat struktur permodalan. Selain itu, penerbitan saham baru juga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham.
Perusahaan akan menggunakan dana untuk mengembangkan usaha, termasuk menambah aset perusahaan dan anak usaha. Selain itu, Solusi Tunas juga berencana menggunakan dana untuk melunasi sebagian atau seluruh pinjaman perusahaan.
SUPR memiliki dua fasilitas pinjaman sindikasi yang perlu dilunasi. Pertama, pinjaman sindikasi valuta asing US$297 juta pada Februari 2018. Pinjaman ini diperoleh dari sindikasi BNP Paribas, Citigroup Global Markets Singapore, ING Bank NV Singapore, CIMB Niaga, Standard Chartered Bank Singapore, Sumitomo Mitsui Banking, Bank of Tokyo-Mitsubishi IFJ, Ltd.
Kedua, pinjaman sindikasi Rp 3,85 triliun pada Februari 2018. Fasilitas diberikan oleh BNP Paribas, Citigroup Global Markets Singapore, CIMB Niaga , Bank Mandiri, Bank Permata, Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Sumitomo Mitsui Banking, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.