Sambut IPO GoTo dan Perusahaan Teknologi Lain, BEI Siapkan Hal Ini

Image title
18 Mei 2021, 12:32
Sampai saat ini, BEI belum menerima dokumen permohonan pencatatan saham, baik dari Gojek, Tokopedia, maupun GoTo.
Katadata
Gojek dan Tokopedia

Berdasarkan buku panduan Bursa terkait go public, salah satu syarat untuk masuk ke papan utama adalah membukukan laba usaha pada satu tahun buku terakhir. Sedangkan di papan pengembangan, tidak harus membukukan laba. Namun, berdasarkan proyeksi keuangan, perusahaan harus memperoleh laba pada akhir tahun kedua atau akhir tahun keenam untuk sektor khusus.

GoTo Belum Ajukan Proposal IPO

Kendati santer dikabarkan berniat melantai di pasar modal, faktanya BEI belum menerima dokumen permohonan pencatatan saham, baik dari Gojek, Tokopedia, maupun GoTo.

"Sampai dengan saat ini, kami belum menerima dokumen permohonan pencatatan baik dari Gojek, Tokopedia ataupun entitas gabungan Gojek-Tokopedia," kata Nyoman.

Meski hingga saat ini belum ada dokumen yang masuk, Nyoman menyambut baik pengumuman merger antara Gojek dengan Tokopedia. Bursa berharap, hal tersebut akan memberikan manfaat yang luas, baik kepada perusahaan dan industri baik pada tingkat nasional maupun global.

Menurut dia, IPO merupakan keputusan perusahaan yang bersifat strategis. Dengan demikian sebuah perusahaan tentu harus mempertimbangkan dengan masak dan mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat, termasuk aksi korporasi yang dilakukan sebelum IPO.

Berdasarkan rilis GoTo, perusahaan mengaku valuasinya mencapai US$ 18 miliar atau setara Rp 257,04 triliun (kurs: Rp 14.280 per US$). Valuasi tersebut berdasarkan putaran penggalangan dana Gojek pada 2019 dan Tokopedia pada awal 2020 lalu.

Sementara itu, data CB Insights menunjukkan valuasi dari GoTo pada April 2021 setelah bergabung mencapai US$ 17 miliar atau setara dengan Rp 242,76 triliun. Valuasi menurut CB Insights ini, menempatkan GoTo pada urutan ke-12 sebagai perusahaan rintisan dengan valuasi terbesar di dunia.

Merger Gojek dan Tokopedia pun disebut-sebut akan menghasilkan perusahaan baru dengan valuasi mencapai US$ 40 miliar atau setara Rp 560 triliun. Jika berkaca pada potensi tersebut di pasar saham saat ini, hanya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang lebih besar secara kapitalisasi pasar senilai Rp 781,68 triliun per April 2021.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...