Anjlok 6,7%, Saham Bukalapak Berpotensi Terjun ke Bawah Harga IPO

Image title
12 Agustus 2021, 14:26
Bukalapak, Saham Bukalapak, IPO Bukalapak
Bukalapak
Bukalapak

"Karena biasanya untuk saham-saham IPO, jika dalam 1 sampai 5 hari sudah mulai goyang, di situ orang berpikiran harga tidak kuat untuk lanjut menguat," kata Sukarno kepada Katadata.co.id.

Untuk investasi jangka panjang, sepertinya saham Bukalapak belum dipandang layak karena secara fundamental masih membukukan rugi meski trennya menurun.

"Tapi orang melihat lagi pesaing Bukalapak ini bisa mengancam pertumbuhan kinerja Bukalapak ke depannya," kata Sukarno.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai penurunan harga saham Bukalapak disebabkan perbedaan kepentingan. "Mungkin saat ini yang mau beli untuk investasi jangka panjang juga memanfaatkan momen pelemahan," ujarnya kepada Katadata.co.id.

Untuk prediksi harga saham Bukalapak, saat ini William belum dapat memastikan akan turun hingga harga berapa. Yang pasti, jika investor asing berhenti melakukan penjualan, pelemahan harga saham Bukalapak akan terhenti.

Seperti diketahui, saham Bukalapak sejak hari pertama perdagangan di pasar modal memang diobral oleh asing. Secara total, asing membukukan penjualan bersih mencapai Rp 2,02 triliun di seluruh pasar.

Dalam laporan keuangan, entitas usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) ini tercatat masih membukukan rugi bersih Rp 323,24 miliar pada triwulan I-2021. Kerugian menurun 17,85% dibanding rugi bersih pada periode sama tahun lalu Rp 393,49 miliar.

Berdasarkan prospektus Bukalapak, penurunan rugi bersih tersebut utamanya disebabkan oleh pendapatan neto Bukalapak pada tiga bulan pertama tahun ini yang senilai Rp 423,7 miliar atau tumbuh 32,31% dibanding triwulan I-2020 senilai Rp 320,23 miliar.

Total aset Bukalapak per akhir Maret 2021 tercatat senilai Rp 2,75 triliun atau tumbuh dari posisi per akhir Desember 2020 Rp 2,59 triliun. Mayoritas aset Bukalapak pada Maret 2021 berasal dari aset lancar senilai Rp 1,98 triliun, sedangkan aset tidak lancar Rp 765,02 miliar.

Sementara itu, total liabilitas Bukalapak per Maret 2021 Rp 1,04 triliun atau naik dari Desember 2020 senilai Rp 985,82 miliar. Liabilitas Maret 2021 berasal dari utang jangka pendek senilai Rp 945,72 miliar, dan utang jangka panjang Rp 99,36 miliar.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...