Jelang IPO, Valuasi Saham GoTo Diperkirakan Tembus Rp 424 Triliun

Image title
26 Oktober 2021, 16:19
GoTo, IPO, Bursa
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc.
Pengemudi daring Gojek membawa kemasan paket dari Tokopedia di Titipaja Warehouse, Jakarta, Jumat (28/5/2021).

Alfred mengatakan keputusan investor baru seperti ADIA untuk masuk ke GoTo menandakan perusahaan memiliki potensi bisnis dan investasi yang besar di masa depan. Itu sebabnya ia menilai para investor yang lebih dulu masuk ke GoTo akan mendapatkan keuntungan yang semakin besar.

"Dengan naiknya valuasi otomatis potensi keuntungan yang akan diraih investor akan semakin tinggi. Ini menjadi keuntungan bagi para investor-investor di awal. Termasuk yang hanya masuk Gojek tapi mendapat saham di GoTo," kata Alfred.

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan upaya GoTo menggaet pendanaan sebelum IPO merupakan bagian dari proses book building. Proses tersebut merupakan penawaran awal yang akan menjadi dasar penentuan nilai IPO.

GoTo masih akan mengevaluasi apakah pendanaan baru sesuai dengan target valuasi mereka. Apabila pendanaan dari ADIA belum mampu memenuhi target, maka akan ada pendanaan lanjutan. "Harus ditambahkan lagi dari investor lain," kata Edward kepada Katadata.co.id, Kamis (21/10).

Penilaian valuasi ini menjadi lompatan besar dibandingkan angka valuasi saat awal merger Gojek dengan Tokopedia Mei lalu. Pada saat itu, berdasarkan data CB Insights, valuasi GoTo mencapai US$ 18 miliar atau sekitar Rp 254 triliun.

Sedangkan, Statista memperkirakan valuasi GoTo ketika itu sebesar US$ 17 miliar atau sekitar Rp 240 triliun. Pencapaian itu membuat GoTo masuk dalam daftar perusahaan teknologi bervaluasi tinggi di dunia.

CB Insight juga menyebut perusahaan merger decacorn Gojek dan unicorn Tokopedia tersebut menargetkan meningkatkan valuasi hingga US$ 40 miliar atau sekitar Rp 565 triliun."Perusahaan gabungan tersebut dilaporkan menargetkan valuasi hingga US$ 40 miliar jika go public," bunyi laporan CB insight, pada Mei lalu.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...