IHSG Diramal Menguat, Analis Sarankan Akumulasi Saham-saham Berikut

Cahya Puteri Abdi Rabbi
27 Januari 2022, 06:56
ihsg, ihsg hari ini,
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/11/2021).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (27/1) diramal melanjutkan kenaikannya setelah berbalik naik 0,5% ke level 6.600,82 pada perdagangan Rabu (26/1). Indeks diramal bergerak pada level 6.502-6.711.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya mengatakan, pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang berusaha keluar dari fase konsolidasi wajarnya.

Adapun kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG ditopang oleh arus capital inflow telah tercatat masuk ke dalam pasar modal Indonesia, yang menunjukkan tingkat kepercayaan para investor asing terhadap pasar modal Indonesia.

"Selama resisten level terdekat belum dapat ditembus, maka IHSG masih akan bergerak konsolidatif hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam risetnya, dikutip Kamis (27/1).

Namun demikian, jika terjadi koreksi wajar, William menyarankan agar investor mengambil kesempatan itu untuk mengakumulasi pembelian, dengan harapan capital gain hingga akhir tahun.

Adapun, emiten yang menjadi perhatian William pada hari ini adalah Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Mandiri (BMRI), Telkom Indonesia (TLKM), XL Axiata (EXCL), Unilever Indonesia (UNVR), Astra Agro Lestari (AALI), Semen Indonesia (SMGR), dan Astra International (ASII).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG akan tetap dalam fase uptrend jika dapat melewati level 6.601 dengan peluang menguji resisten berikutnya di 6.625. Adapun titik resisten indeks hari ini diperkirakan ada di posisi 6.601, 6.625 dan 6.649, sedangkan support 6.521, 6.484 dan 6.465.

Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resisten adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau take profit pada XL Axiata (EXCL). Ia memperkirakan, EXCL dapat naik mencapai target terdekat di resisten 3.170, karena tetap bertahan di atas support 2.920 dan berpotensi membentuk pola double bottom.

Kemudian, ia menyarankan hold atau buy on weakness pada Astra International (ASII), yang dapat melanjutkan fase koreksi menuju Fibonacci Retracement 61,8% di level 5.325. Apabila harga penutupan harian tetap di atas 5.325, maka akan ada peluang untuk terjadi rebound.

Ia juga menyarakan hold atau buy on weakness pada Sarana Menara Nusantara (TOWR) , yang dapat melanjutkan fase tren naik jangka pendek apabila harga tidak turun ke bawah fraktal terdekat di 1.025.

Selain itu, Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada United Tractors (UNTR) yang berpeluang melanjutkan fase koreksi dari wave iv menuju support dari Fibonacci Retracement 61,8% di level 22.575. Namun, akan ada peluang untuk rebound apabila harga penutupan harian tetap di level 22.575 atau lebih.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...