IHSG Diramal Makin Jeblok, Ini Saham-saham yang Menarik Dilirik
William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga memperkirakan IHSG berpeluang menguat secara teknikal. Indeks membentuk candle hammer dan ditutup di atas Fibonacci retracement 38,2% dari wave X pada hari Senin (13/6). Ia memperkirakan level resistance IHSG hari ini di 7.052, 7.091, dan 7.131, sedangkan support ada di 6.884, 6,795, dan 6.670.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan catatan, selama harga berada di atas 7.250. Ia menyebut, BBCA tetap berpeluang rebound karena masih di atas support kuat di level 7.250. Adapun target kenaikan terdekat ada di level 7.600 untuk melanjutkan fase konsolidasi.
Selain itu, Ivan merekomendasikan untuk hold atau take profit di level 1.540 pada saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). BBTN akan membuka peluang rebound apabila harga masih di atas 1.450. Target rebound terdekat akan berada di level 1.540.
Sementara itu, ia menyarankan investor untuk melakukan hold atau trading buy pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di rentang harga 7.850-7.950. Ivan juga merekomendasikan buy on weakness pada saham ANTM di harga 2.020-2.100. speculative buy pada saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) di harga 3.100-3.150.
ADRO diperkirakan masih dalam fase uptrend dan berpeluang mengalami rebound, selama harga tidak turun di bawah support fraktal 3.030.