Penurunan Saham GOTO Jelang Pengumuman Kinerja, Ada Apa?

Syahrizal Sidik
10 Agustus 2023, 14:51
Penurunan Saham GOTO Jelang Pengumuman Kinerja, Ada Apa
Dokumentasi GOTO
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

Meski begitu, Vision Fund SoftBank masih membukukan kenaikan investasi sebesar 159,8 miliar yen ($1,1 miliar), kenaikan pertama dalam lima kuartal berturut-turut. Kenaikan itu terutama diuntungkan dari investasi SoftBank melalui anak usahanya di bisnis produsen cip, Arm.

Dikutip dari CNBC International, CFO SoftBank Yoshimitsu Goto menyatakan saat ini perusahaan cenderung kembali berhati-hati dalam melakukan investasi setelah sebelumnya mengurangi aktivitas tersebut karena kondisi pasar yang suram.

Namun Yoshimitsu mencatat, kondisi pasar perlahan mulai mengalami pemulihan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini terindikasi dengan kenaikan signifikan indeks Nasdaq Composite dan Thomson Reuters Venture Capital Index sejak awal tahun.

“Berdasarkan tren ini kami juga ingin membuat keseimbangan yang baik antara gas dan rem untuk melanjutkan kegiatan investasi,” kata Goto.

Perusahaan juga memangkas sebagian portofolio sahamnya di Alibaba untuk kerugian dari kehancuran saham teknologi tahun lalu. Pada 2022, SoftBank menelan kerugian US$ 32 miliar pada unit bisnis investasi Vision Fund.

SoftBank melepas kepemilikan sisa sahamnya di Uber dan masih mencatat kerugian dari investasinya di SenseTime, perusahaan kecerdasan buatan China, termasuk di saham GOTO. Beberapa kali, SoftBank juga melepas sebagian kepemilikan sahamnya. Kini, melalui perusahaan afiliasinya, SVF GT Subco, SoftBank memiliki 7,73% saham GoTo Gojek Tokopedia. 

"Vision Fund menghentikan investasi baru dan melepas kepemilikannya atas Uber dan memangkas sahamnya di Alibaba," tulis CNBC.

Pemegang saham GOTO lainnya, Goto Peopleverse Fund (GPF) baru-baru ini kembali mengalihkan saham GOTO untuk karyawan dan konsultan. GPF menjual  21,14 juta saham pada 9 Agustus 2023. Dengan pelaksanaan pengalihan tersebut, saham emiten decacorn teknologi di GPF kini tersisa 72,24 miliar saham atau 6,1%. Jumlah ini turun dari sebelum transaksi sebanyak 72,26 miliar saham.

Proyeksi Kinerja GOTO

Dengan mempertimbangkan sejumlah faktor tersebut, bagaimana proyeksi kinerja GOTO di semester kedua?

Analis CGS-CIMB Sekuritas Ryan Winipta memprediksi, EBITDA yang disesuaikan GOTO akan semakin membaik di kuartal II-2023. Ryan memproyeksikan, rugi EBITDA yang disesuaikan GOTO turun menjadi Rp 1,1 triliun di kuartal II-2023 dari posisi rugi Rp 1,59 triliun pada kuartal I-2023.

Setidaknya ada tiga faktor yang disorot riset CGS-CIMB tentang GOTO. Pertama, upaya monetisasi yang dilakukan perseroan dengan menaikkan jasa per transaksi dari Rp 1.000 menjadi Rp 2.000-3.000 sejak Mei 2023. Kedua, komisi di segmen Business to Consumer (B2C) berhasil ditingkatkan sekitar 50-100 basis poin (bps). Ketiga, kemampuan manajemen menekan biaya.

Di luar dari peningkatan monetisasi, perseroan diprediksi mampu menekan berbagai biaya promosi. Jika di kuartal I-2023, beban promosi mencapai Rp 2,6 triliun, maka di kuartal II-2023 diestimasikan dapat turun ke Rp 2,4 triliun.

“GOTO diperkirakan dapat memangkas rugi EBITDA senilai Rp 500 miliar pada kuartal II-2023 dan mulai mencatatkan EBITDA disesuaikan positif pada kuartal IV-2023,” tulis Ryan, dalam laporan risetnya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...