IHSG Diprediksi Melemah, Analis Rekomendasikan Saham BBCA hingga ADRO
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi masih rawan pelemahan perdagangan Selasa (31/10). Senin kemarin, IHSG ditutup melemah 0,34% ke level 6.735 dengan aksi jual investor asing Rp 370,91 miliar di seluruh pasar.
Phintraco Sekuritas mengatakan dari eksternal, fokus utama adalah antisipasi hasil FOMC Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve. The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di 5.25%-5.5%. Akan tetapi, pasar mengantisipasi potensi pernyataan hawkish, atau arah kebijakan moneter ketat dari Kepala the Fed, Jerome Powell.
"Dari sentimen regional, indeks manufaktur Tiongkok (NBS) yang diperkirakan bertahan di 50.2 di Oktober 2023 diharapkan dapat meredam aksi jual di Selasa (31/10)," tulisnya dalam riset, Selasa (31/10).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham PT Bank Mandiri Indonesia Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Cisarua Mountain Diary Tbk (CMRY), PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 6.700, 6.666 dan 6.633. Sedangkan level resisten berada di 6.821, 6.908 dan 6.968.