Bursa Wall Street Menguat, Terdongkrak Saham Teknologi Berbasis AI

Nur Hana Putri Nabila
27 Juni 2024, 06:26
Wall Street
Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat pada perdagangan Rabu (26/6). S&P 500 juga naik tipis karena investor mengocok ulang portofolio investasi mereka yang dipengaruhi peningkatan kinerja saham teknologi kecerdasan buatan (AI).

Indeks pasar berakhir naik 8,60 poin atau 0,16% menjadi 5.477,90. Dow Jones Industrial Average juga naik tipis 15,64 poin, atau 0,04%, dan ditutup di 39.127,80. Sedangkan saham berbasis teknologi di Nasdaq Composite terapresiasi 87,50 poin, atau 0,49%, menjadi 17.805,16.

Walau begitu, kinerja Nasdaq melesat 18,6% pada paruh pertama 2024 berkat lonjakan besar pada saham Nvidia. Meskipun sempat diperdagangkan lebih rendah hampir sepanjang hari, namun saham pembuat chip ini akhirnya ditutup naik 0,3% setelah lonjakan 7% pada hari Selasa.

Tak hanya itu, dengan nilai pasar US$ 3,1 triliun, Nvidia telah mendominasi indeks S&P 500 dan kenaikannya hingga 150% pada tahun 2024. Hal ini menimbulkan kekhawatiran investor bahwa sebagian besar saham lain tidak turut serta dalam reli tahun ini.

Saham Amazon juga naik 3,9%, memimpin kenaikan di Nasdaq. Saham ini mencapai level tertinggi sepanjang masa dan nilai pasar mencapai US$ 2 triliun untuk pertama kalinya pada hari Rabu. Amazon kini bergabung dengan Nvidia, Apple, Alphabet, dan Microsoft yang sudah mencapai tonggak sejarah kenaikan saham.

Pasar Tunggu Data Inflasi AS

Di luar nama-nama Big Tech, pasar sebagian besar lesu karena investor menunggu data inflasi AS yang akan dirilis pada Jumat (28/6), yaitu indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi untuk bulan Mei.

Bank Sentral AS atau Federal Reserve juga terus memantau indeks inflasi ini dan investor berharap bank sentral AS akan menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini jika kenaikan harga terus berlanjut.

Menurut Survei Strategi Pasar CNBC, kemunduran pasar yang terjadi baru-baru ini telah meningkatkan spekulasi apakah reli tahun 2024 yang sebagian besar didukung oleh Nvidia, telah berakhir. S&P 500 diperdagangkan kurang dari 1% dari posisi yang diperkirakan oleh para ahli strategi Wall Street untuk indeks pasar di akhir tahun ini.

Kepala Investasi di The Bahnsen Group, David Bahnsen menyebut harga pasar saham saat ini sangat mahal. Namun investor tetap yakin koreksi harga saham akan terjadi pada saham-saham teknologi besar.

Dia mempertanyakan apakah volatilitas minggu lalu pada saham-saham teknologi merupakan awal dari sesuatu yang lebih besar. Kemudian apakah koreksi tersebut masih akan terjadi dan masih harus dilihat.

“Tetapi sentimen investor yang berlebihan, euforia, dan momentum yang berlebihan selalu berakhir dengan hal yang sama," ucap Bahnsen dikutip CNBC, Kamis (27/6).

Sebagian besar saham di S&P 500 melemah pada hari Rabu, namun ada beberapa saham yang mencuat di pasar. Saham FedEx mengalami lonjakan 15,5% setelah melaporkan hasil kuartal keempat fiskal yang melebihi perkiraan.

Diikuti oleh saham Rivian Automotive yang melonjak 23,2% setelah Volkswagen Group mengumumkan rencana investasi senilai US$ 5 miliar untuk pengembangan perusahaan kendaraan listrik tersebut.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...