IHSG Diprediksi Menguat, Saham ACES, BBNI dan AGII Bisa Jadi Pilihan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami penguatan pada perdagangan Kamis (5/9). Penguatan kali ini dipengaruhi sentimen Neraca Perdagangan Indonesia (NPI), indeks manufaktur Indonesia hingga kondisi ekonomi global.
Phintraco Sekuritas menilai, neraca perdagangan Indonesia bakal mencatatkan surplus, karena didorong oleh penurunan impor lebih dalam daripada ekspor. Realisasi neraca perdagangan periode Agustus tersebut akan dirilis beberapa hari ke depan.
Adapun penurunan impor tersebut disebabkan oleh kecenderungan penurunan harga minyak pada pekan terakhir Agustus 2024. Sementara penurunan ekspor sejalan dengan pelemahan indeks manufaktur secara global pada Agustus 2024.
"Kondisi ini diperkirakan membantu menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, meski secara kontribusi ke pertumbuhan ekonomi tidak terlalu bagus," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis (5/9).
Dari faktor eksternal, pelaku pasar akan mengantisipasi indeks sektor jasa di wilayah Eropa, Jerman dan Inggris pada Kamis (5/9) waktu setempat. Pasar juga mencermati ekspektasi pelebaran defisit neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) pada Juli 2024.
Saham Pilihan untuk Investor
Dengan kondisi itu, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sementara itu, MNC Sekuritas memperkirakan, apabila IHSG masih mampu berada di atas 7.547, maka ada peluang bursa saham Indonesia kembali menguat pada level 7.743
Untuk itu, MNC Sekuritas merekomendasikan investor membeli saham saat harga rendah atau buy on weakness untuk saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) di rentang 660-669. Kemudian buy on weakness PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) di rentang 1.760-1.815.
Selain itu, investor juga bisa membeli saham lain saat harganya sedang murah seperti saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INF) dengan rentang 6.550-6.675. Kemudian saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dengan rentang 6.550-7.000.