Bursa Wall Street Menguat Ditopang Saham Energi dan Teknologi

Nur Hana Putri Nabila
19 Februari 2025, 06:17
Wall Street
ANTARA
Bursa Wall Street

Ringkasan

  • IHSG naik 0,45% ke 7.352 pada penutupan perdagangan Selasa (20/2), didorong oleh kenaikan saham bank berkapitalisasi besar.
  • Emiten perbankan besar seperti TLKM, BBRI, BBCA, dan AMMN menjadi saham paling banyak diborong investor, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,8 triliun.
  • Sektor keuangan berada di zona hijau dengan kenaikan 1,24%, dengan BBTN, BRIS, dan BBNI menjadi saham top gainers di sektor tersebut.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa (18/2) karena investor yang mulai mengabaikan kekhawatiran terhadap perdagangan global dan inflasi.

S&P 500 naik 0,24% ke level penutupan tertinggi di 6.129,58, setelah sempat menyentuh rekor intraday 6.129,63. Nasdaq Composite tumbuh 0,07% ke 20.041,26, sementara Dow Jones Industrial Average naik tipis 10 poin atau 0,02% ke 44.556,34.

Sektor energi mencatatkan kinerja terbaik di S&P 500 dengan kenaikan 1,9%, didorong oleh penguatan saham Halliburton dan Valero Energy. Saham teknologi juga mengalami kenaikan, meskipun pasar tertekan oleh penurunan sektor konsumen sebesar 1% dan layanan komunikasi yang merosot 1,2%. Meta Platforms anjlok 2,7%, menghentikan reli yang telah berlangsung selama 20 hari.

Antisipasi Kebijakan Tarif Impor dari Trump

Direktur Pelaksana Perdagangan dan Investasi di E-Trade dari Morgan Stanley Chris Larkin menilai pasar masih berupaya keluar dari fase konsolidasi sejak awal Desember.

"Pekan ini menandai dimulainya musim laporan keuangan sektor ritel. Namun, perkembangan dari Washington, terutama terkait kebijakan tarif impor masih menjadi faktor tak terduga bagi pasar," ujarnya, dikutip dari CNBC, Rabu (19/2).

Secara keseluruhan, Wall Street diperkirakan akan menutup pekan ini dengan kenaikan pada indeks utama. Pekan lalu, Dow Jones mencatat kenaikan sekitar 0,6%, S&P 500 naik 1,5%, dan Nasdaq menguat 2,6%.

Sebagian besar kenaikan ini terjadi pada Kamis, setelah rencana Presiden AS Donald Trump mengenai tarif timbal balik meredakan kekhawatiran investor terhadap kebijakan perdagangan yang lebih ketat.

Sejak awal tahun, pergerakan saham cenderung fluktuatif karena investor terus memantau data inflasi. Mereka berharap tren penurunan inflasi berlanjut agar Bank Sentral AS atau The Fed tetap berkomitmen untuk menurunkan suku bunga.

Kepala Strategi Investasi BOK Financial Steve Wyett menilai The Fed berpeluang mengubah kebijakan pada tahun depan karena inflasi masih menjadi isu utama hingga 2026.

"Saya lebih optimistis daripada pesimis, tetapi kita juga harus realistis," ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...