Kredit BTN Tumbuh Paling Tinggi di Antara Bank BUMN

Hari Widowati
25 Oktober 2018, 16:45
btn-bank-tabungan-negara.jpg

Maryono mengatakan, meski pertumbuhan kredit tinggi, BTN mampu menekan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross sebesar 42 bps menjadi 2,65%. Hingga akhir tahun ini, BTN optimistis NPL gross akan berada di bawah 2,4%.

(Baca: BTN Targetkan Akuisisi Manajemen Investasi Tuntas November 2018)

Pertumbuhan Laba Melambat

Dalam paparan kinerja tersebut, Maryono juga mengatakan, laba bersih perseroan hanya tumbuh 11,5% menjadi Rp 2,24 triliun. Angka ini melambat dibandingkan pertumbuhan laba bersih kuartal III 2017 yang mencapai 24%.

Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan, perlambatan laba bersih disebabkan perseroan mengantisipasi pemberlakuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 pada 2020. Hal ini menyebabkan BTN harus meningkatkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset (CKPN). "Coverage ratio kita sekarang 46,19% sedangkan kuartal III tahun lalu 40,61%. Ini salah satu upaya untuk mempersiapkan CKPN 2020," ujarnya.

Menurut PSAK 71, bank harus menghitung CKPN berdasarkan perkiraan kerugian kredit yang akan terjadi. Sementara pada PSAK 51, CKPN dihitung berdasarkan kerugian yang sudah terjadi. "BTN berbeda dengan bank lain yang kreditnya berdasarkan cashflow, kita berdasarkan aset jaminan (kolateral). Dengan expected credit loss, CKPN akan lebih tinggi," jelas Iman.

(Baca: BTN Targetkan Laba Bersih Tahun Ini Tumbuh 25%)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...