OJK Ramal Dinamika Pasar Keuangan Berlanjut

Image title
30 Agustus 2018, 16:34
OJK
Agung Samosir | Katadata

Anto menjelaskan pula, per Agustus ini imbal hasil (yield) tenor jangka pendek, menengah, dan panjang di surat berharga negara (SBN) naik masing-masing 128 basis poin (bps), 162 bps, dan 122 bps. Investor nonresiden mencatat net sell di saham senilai Rp 2,5 triliun sedangkan net buy di SBN Rp 2,8 triliun.

(Baca juga: Pilpres 2019, Pasar Modal Kebal terhadap Dinamika Politik)

Intermediasi perbankan per Juli tahun ini juga bergerak positif. Kredit maupun pembiayaan masing-masing tumbuh sebesar 11,34% secara year on year (yoy) dan 5,53% (yoy). Per Juni kredit tumbuh 10,75% (yoy), sedangkan pembiayaan 5,18% (yoy).

Penghimpunan dana sampai dengan bulan ketujuhpun diklaim subur dengan pertumbuhan 6,89% (yoy), sebetulnya angka ini melambat dari Juni yang mencapai 6,99% (yoy). Adapun, premi asuransi jiwa dan asuransi umum/reasuransi mencatat pertumbuhan 23,6% (yoy) dan 14,8% (yoy).

(Baca juga: Bank Ramai-ramai Mulai Menaikkan Bunga Kredit dan Deposito)

Secara umum, profil risiko lembaga jasa keuangan dianggap terjaga pada level manageable, baik risiko kredit, pasar, maupun likuiditas. Per Juli, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan / NPL) gross perbankan 2,73%, sedangkan nonperforming financing (NPF) perusahaan pembiayaan 3,18%.

"Untuk permodalan, lembaga jasa keuangan tercatat ada di level yang cukup tinggi," tutur Anto.

Penilaian tersebut merujuk kepada rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio / CAR) perbankan sebesar 22,76% per Juli tahun ini. Adapun, risk-based capital industri asuransi umum maupun jiwa tercatat 311% dan 457% untuk periode yang sama.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...