Presdir Mandiri: Asing Minati Obligasi Korporasi Rupiah di Luar Negeri

Image title
Oleh Yudi S.A.
4 Juli 2017, 12:53
Dirut Bank Mandiri Kartika Wirdjoatmodjo
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Selama paruh pertama 2017, nilai penerbitan obligasi perusahaan domestik di Indonesia sebesar Rp 70 triliun. Jumlahnya lebih dari separuh nilai emisi obligasi sepanjang tahun lalu yang sebesar Rp 125 triliun, dan Rp 67 triliun pada 2015.

Presiden Joko Widodo berharap proyek infrastruktur, yang memiliki efek berantai yang besar, dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Ujung-ujungnya, dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan.  

Komitmen pemerintah dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur terus meningkat. Anggaran negara yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan sarana dan prasarana juga terus dinaikkan. Pada 2017, dana yang dianggarkan untuk infrastruktur sebesar Rp 346,6 triliun atau naik 9,3 persen dari 2016.

Rupiah stabil

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jauh jauh lebih stabil belakangan ini. Bahkan pada tahun 2016, rupiah menguat sekitar 2 persen terhadap dolar AS, pertama kalinya sejak tahun 2010. 

Usaha Bank Indonesia melarang pembelian dolar yang tidak memiliki underlying transaction (transaksi pendukung sebagai alasan pembelian dolar) dan kebijakan mengharuskan penggunaan rupiah dalam semua transaksi di dalam negeri telah mampu meredam volatilitas nilai tukar rupiah. Sebab, kegiatan spekulasi perdagangan mata uang rupiah menjadi hampir tidak ada.

Sementara di sisi perdagangan internasional, Indonesia membukukan surplus perdagangan yang terus meningkat, yang berarti risiko pelemahan rupiah dapat lebih terkendali. Pada kuartal pertama 2017, tercatat surplus sebesar US$ 3,92 miliar, dibanding dengan US$ 8,78 miliar dan US$ 7,67 miliar berturut-turut pada keseluruhan tahun 2016 dan 2015.

Hal positif ini juga didukung oleh pemberian penilaian ‘layak investasi’ untuk Indonesia, oleh lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor’s pada bulan Mei lalu. Sebelumnya Indonesia sudah diberikan penilaian yang sama oleh Fitch Ratings dan Moody’s.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...