Banjir Dana Asing ke Indonesia Rp 24,4 Triliun Sejak Awal Tahun

Desy Setyowati
11 Februari 2017, 09:00
Bursa saham
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga mencatatkan perbaikan dari 4,88 persen pada 2015 menjadi 5,01 persen tahun lalu. Adapun, posisi cadangan devisa (cadev) juga meningkat per akhir Januari lalu sebesar US$ 116,9 miliar.

Di sisi lain, Agus melihat masih ada potensi keluarnya dana asing (capital outflow) akibat kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan memotong tarif pajak. Langkah ini bakal mendorong perbaikan kinerja keuangan korporasi di negara tersebut.

Alhasil, para investor akan lebih memilih berinvestasi di pasar Amerika sehingga berpotensi menarik dana asing dari luar, termasuk Indonesia. Meski begitu, Agus tetap yakin investor asing akan tetap berminat masuk ke Indonesia.

"Kami tidak bisa melihat itu (kebijakan fiskal Trump) sebagai dampak langsung. Tapi stabilitas sistem keuangan dan makroekonomi Indonesia baik, sehingga tidak berdampak ke Indonesia terlalu besar," ujar Agus.

Salah satu alasannya adalah risiko berinvestasi di Indonesia semakin kecil. Indikatornya, credit default swap (CDS) Indonesia turun menjadi 140 basis poin (bps) atau 1,4 persen. (Baca: Ekonom Ramal Banjir Dana Asing ke Indonesia Segera Surut)

Sekadar informasi, CDS merupakan alat ukur risiko investasi. Semakin rendah nilainya maka risikonya semakin kecil. Dengan risiko yang lebih besar daripada return maka dapat membuat investor asing kurang tertarik berinvestasi di Indonesia. Menurut Agus, penurunan ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap Indonesia meningkat.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...