Berharap Belanja Pemerintah dan BUMN untuk Memacu Kredit Perbankan

Image title
14 Juli 2020, 07:46
Ilustrasi, Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. OJK menyebut, laju pertumbuhan kredit perbankan akan ditopang oleh belanja pemerintah dan proyek BUMN.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. OJK menyebut, laju pertumbuhan kredit perbankan akan ditopang oleh belanja pemerintah dan proyek BUMN.

Kredit perbankan sempat melambat pada Mei 2020, dengan pertumbuhan hanya 3,05% secara year on year (yoy). Padahal, April 2020 lalu kredit masih mampu tumbuh 5,73% yoy. Hal ini disebabkan karena kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat gerak perusahaan dan masyarakat terbatas, sehingga permintaan kredit pun turun.

Meski demikian, OJK menilai kondisi industri perbankan berada dalam kondisi yang solid di tengaj pandemi corona, dengan kapasitas yang memadai untuk mendukung pemulihan ekonomi. Hal ini terlihat dari permodalan dan likuiditas perbankan yang cukup kuat, dengan profil risiko terjaga.

Tingkat permodalan perbankan, yang ditunjukkan dari current account ratio (CAR) masih stabil di atas 20%. Kemudian, likuiditas juga dinilai masih kuat, ditandai dengan kenaikan dana pihak ketiga (DPK), dari 8,08% pada April 2020 menjadi 8,87% pada Mei 2020.

Dilihat dari rasio likuiditas, OJK juga menilai kondisinya cukup baik, dengan tingkat alat likuid dibandingkan non core deposit (AL/NCD) per 24 Juni 2020 berada di level 125,5%. Sementara, sedangkan alat likuid dibandingkan dengan DPK (AL/DPK) berada di level 26,83%.

Kemudian excess reserve perbankan juga tercatat meningkat, dengan posisi per 17 Juni 2020 sebesar Rp 1.125 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan posisi 18 Mei 2020, yang sebesar Rp 995 triliun.

(Baca: Bos-bos Bank Minta OJK Perpanjang Kebijakan Restrukturisasi Kredit)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...