Laba Semester I Anjlok, BTN Optimistis Capai Target Tahun Ini Rp 1,2 T

Image title
3 Agustus 2020, 19:42
BTN, laba bersih btn, kredit btn, target btn
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Ilustrasi. BTN meyakini tambahan paket stimulus terkait kredit pemilikan rumah subsidi selisih bunga akan memperbaiki profitabilitas perusahaan.

Pahala optimistis perusahaan mampu menjaga pertumbuhan kredit hingga akhir tahun ini karena sudah mulai ada kenaikan permintaan kredit dari sektor perumahan bersubsidi. Permintaan KPR subsidi sepanjang Juni 2020 saja sudah naik hingga 75% dibandingkan Mei 2020.

Meski begitu, Pahala mengakui bahwa kenaikan permintaan KPR subsidi ini belum menyentuh angka normal dibanding sebelum pandemi Covid-19. "Karena sebelumnya, permintaan KPR subsidi sempat turun lebih besar dari 75%. Tapi kalau dilihat, ini indikasi yang positif," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa ada peraturan dari Kementerian PUPR, di mana developer yang membangun rumah bersubsidi, agar sudah memiliki akses jalan. Pahala berharap, ada peraturan tambahan yang menjembatani lagi agar penyelesaian jalan dan rumah, bisa berjalan paralel. Yang terpenting, developer memiliki dana yang cukup untuk melakukan pembangunan jalan sampai selesai.

"Kalau terjadi, harapan kami bahwa kredit di BTN bisa tumbuh antara 4%-5% hingga akhir tahun nanti bisa terlaksana," katanya.

Sementara dari sisi kualitas kredit, perusahaan menargetkan rasio non-performing loan ditargetkan berada di level sekitar 4,5% hingga akhir tahun ini. Angka tersebut menunjukkan adanya perbaikan kualitas dibandingkan dengan NPL akhir 2019 yang ada di level 4,78%.

Beberapa langkah yang ditempuh oleh BTN dalam meningkatkan kualitas kredit perusahaan dengan melakukan penjualan agunan para debitur BTN dan mengalihkan hak tagih atau cessie dari kredit yang sudah bermasalah. Hal ini juga merupakan salah satu langkah yang terus ditingkatkan BTN dalam menata ulang proses penagihan kredit agar lebih efektif, efisien, dan cepat.

Di samping itu, untuk menjaga rasio, BTN juga melakukan restrukturisasi kredit nasabah yang bisnisnya terdampak oleh lesunya ekonomi akibat Covid-19. Hingga pertengahan tahun ini saja, BTN telah merestrukturisasi kredit senilai 36,46 triliun. Mayoritas berasal dari sektor KPR nonsubsidi 38,03% dan KPR subsidi sebesar 34,3% dari total kredit yang direstrukturisasi.

Restrukturisasi kredit BTN mayoritas terjadi pada periode April dan Mei 2020. Pada April, nilai kredit yang direstrukturisasi nilainya mencapai Rp 12,66 triliun dari 66,21 ribu nasabah. Bulan berikutnya, nilainya sedikit turun menjadi Rp 11,3 triliun namun jumlah nasabahnya meningkat hingga 86,89 ribu nasabah.

Sementara itu, program restrukturisasi kredit BTN pada Juni 2020, tercatat menurun dibandingkan dua bulan sebelumnya. Nilai kredit yang direstrukturisasi senilai Rp 9,92 triliun dari total 61,37 ribu nasabah.

“Di luar ekspektasi, restrukturisasi terus menunjukkan penurunan. Sehingga kami proyeksikan tren penurunan restrukturisasi tersebut akan berlanjut hingga akhir 2020”, katanya. 

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...