Langkah Chairul Tanjung Merawat Bisnis Bank di Bawah Satu Payung

Image title
5 November 2020, 16:01
bank harda, bank mega, akuisisi,
123rf/Vitaliy Vodolazskyy
Ilustrasi. Perusahaan Chairul Tanjung rencana mengakuisisi Bank Harda.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang mendorong industri perbankan untuk berkonsolidasi, salah satunya dengan menaikkan persyaratan modal inti minimum perbankan dari Rp 100 miliar menjadi Rp 3 triliun secara bertahap hingga 2023 mendatang. Tahun ini, modal inti minimal Rp 1 triliun.

Sehingga, bila Bank Harda dan Bank Mega tidak digabungkan, perlu ada penambahan modal inti untuk Bank Harda agar memenuhi syarat OJK tersebut. Pasalnya, Bank Harda masih perlu suntikan modal Rp 709,11 miliar lagi agar mencapai Rp 1 triliun tahun ini.

Chairul Tanjung
Chairul Tanjung (Katadata)




Katadata.co.id sudah mencoba menghubungi Direktur Bank Harda Yohanes Sutanto untuk menanyakan langkah penambahan modal oleh Mega Corpora. Salah satu langkah yang bisa ditempuh Bank Harda dalam penambahan modal, melalui skema penerbitan saham baru alias rights issue. Namun, Yohanes belum merespons pertanyaan Katadata.co.id.

Yohanes juga belum memberikan respons terkait dengan permintaan konfirmasi terkait dengan kabar yang beredar, di mana Mega Corpora ingin mentransformasi Bank Harda menjadi bank digital. Pemanfaatan teknologi digital pada perbankan ini, sejalan dengan tujuan OJK mengkonsolidasikan perbankan dengan cara meningkatkan modal inti.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan konsolidasi perbankan ini merupakan upaya agar perbankan lebih kompetitif. Konsolidasi bisa menawarkan produk yang bervariasi dan murah tapi memiliki kualitas yang bagus. Sehingga, bank memberikan pelayanan yang nyaman kepada nasabah dengan harga murah.

"Itu semua produknya harus didukung dengan teknologi, tanpa itu akan sulit bersaing. Sehingga, untuk bisa bersaing ini tidak mungkin skalanya kecil. kalau skala kecil pasti tidak kompetitif," kata Wimboh dalam konferensi pers secara virtual, Senin (2/11).

Seperti BCA yang selain mengakuisisi Bank Interim, BCA juga mengakuisisi Bank Royal sejak tahun lalu. Bank Royal pun berganti nama menjadi Bank Digital BCA. Dari namanya, kita tahu arah bisnis bank yang akan memiliki modal inti sebesar Rp 1,3 triliun tersebut.

Bank Artos yang berganti nama menjadi Bank Jago juga baru saja diakuisisi oleh duo pengusaha Jerry Ng dan Sugito Walujo melalui bendara masing-masing yaitu PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology Limited (WTT).

Oleh pemilik barunya, Bank Jago pun disulap menjadi salah satu bank berbasis teknologi dan membuka peluang untuk berkolaborasi dengan finansial teknologi (fintech).

"Sekaligus menyongsong ekonomi digital yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah dengan mengoptimalkan teknologi,” kata Direktur Kepatuhan Bank Artos Tjit Siat Fun, Kamis (11/6).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...