Menakar Potensi Antam Kelola Blok Emas Bekas Freeport

Safrezi Fitra
24 September 2020, 21:56
tambang emas, antam, aneka tambang, bumn, emas, freeport, bursa, saham
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Senin (9/12/2019).

Tambang emas Blok Wabu akan bisa menambah cadangan dan produksi emas Antam. Hingga tahun lalu, total cadangan emas Antam di tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 3,44 juta ton, dengan jumlah sumber daya emasnya 9,19 juta ton.

 

Kementerian BUMN tidak terlalu khawatir terkait pendanaan Antam untuk mengelola Blok Wabu. Karena setelah mendapat kepastian konsesi dari pemerintah, Antam akan lebih mudah mencari pendanaan.

Kinerja Antam

Antam mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 80,18% sepanjang semester I 2020 menjadi Rp 84,82 miliar, dibandingkan periode semester I 2019. Meski kinerja sepanjang semester I 2020 kurang menggembirakan, perseroan berharap tren positif harga emas bakal menopang kinerja ke depan. Penurunan laba pada semester I 2020 utamanya disebabkan karena hampir seluruh lini bisnis perseroan mencatatkan penurunan angka penjualan.

Mengutip laporan keuangan perseroan, kinerja penjualan semester I 2020 tercatat Rp 9,22 triliun, turun 36,05% dibandingkan semester I 2019 yang sebesar Rp 14,42 triliun. Penjualan Antam mayoritas masih berasal dari produk emas yang sepanjang semester I 2020 membukukan hasil sebesar Rp 6,4 triliun. Capaian ini turun 33,32% dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 9,6 triliun.

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan meski penjualan turun, namun perseroan masih mampu mencatatkan laba usaha dari segmen logam mulia dan pemurnian sebesar Rp 495,15 miliar pada semester I 2020. Jumlah ini meningkat 10,76%. "Penguatan harga rata-rata emas global pada semester I 2020 sebesar 26%, dibandingkan periode yang sama 2019, turut meningkatkan profitabilitas segmen logam mulia dan pemurnian," kata Kunto kepada Katadata.co.id, Agustus lalu.

Saat ini penjualan komoditas emas masih mendapat respons positif dari masyarakat. Tingginya harga emas di tengah kondisi pandemi virus Covid-19 membuat lini transaksi penjualan online logam mulia pada periode April-Juni 2020 meningkat dibandingkan sebelumnya. "Ke depan kami berharap tren positif ini mampu memperkuat kinerja operasional Antam melalui adaptasi pasar, khususnya di komoditas emas," ujarnya.

Harga emas Antam tercatat meningkat 19,06% menjadi Rp 918.000 per gram sepanjang semester I 2020. Awal tahun harga emas Antam masih di level harga Rp 771.000 per gram. Tren positif harga emas ini membuat Antam memfokuskan kinerja semester II 2020 pada pelanggan logam mulia di pasar domestik.

Dengan tingginya harga emas tahun ini, Antam berharap laba bersihnya bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu yang turun. Antam menargetkan penjualan emas tahun ini di kisaran 18-19 ton sementara produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung ditargetkan sekitar 2 ton.

Tahun ini Antam mengangarkan belanja modal Rp 1,5 triliun yang difokuskan untuk investasi dan pengembangan. Hingga Juni, realisasi capex baru 17,7% atau Rp 265 miliar.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...