Sejumlah Potensi di Balik Skema Merger Bank Syariah BUMN

Safrezi Fitra
16 Oktober 2020, 14:13
bri, bank mandiri, bni, bank syariah mandiri, bni syariah, bri syariah, merger bank syariah, merger bank syariah bumn, syariah, bank syariah, bri syariah right issue, bri syariah terbitkan saham baru, perbankan, merger
Aleksandr Khakimullin/123rf

Saat ini proses merger memang baru berada pada tahap awal, yaitu penandatanganan perjanjian penggabungan bersyarat (Conditional Merger Agreement/CMA). Mengenai skema rencana merger akan disampaikan ke publik sekitar 20 Oktober 2020 mendatang.

Setelah itu, proses merger ini akan masuk ke tahap perizinan kepada regulator yang dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK), baik bidang pasar modal maupun perbankan. Sehingga diharapkan pada Februari 2021 mendatang, sudah bisa terjadi legal merger.

Menurut Hery, setelah merger bank syariah ini akan memiliki produk dari pembiayaan kepada sektor konsumer, retail, usaha mikro, kecil, dan menengah, dan juga bisnis wholesale. Diharapkan dengan merger ini, bank syariah baru akan mampu mendapat dukungan kemampuan teknologi yang baik dan andal. Terlebih, total kantor cabang yang tersebar mencapai 1.200 cabang di seluruh Indonesia.

Jadi Bank Syariah Terbesar

BRI Syariah sebagai entitas penerima merger tiga bank BUMN syariah ini akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia. Hasil merger tersebut berpotensi besar menempati posisi nomor 7 atau 8 sebagai bank dengan aset terbesar di dalam negeri.

"Kalau nanti bank ini selesai proses hukum mergernya di triwulan I-2021, akan memiliki total aset sekitar Rp 220-225 triliun," kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi dalam konferensi pers, Selasa (13/10).

Sebagai gambaran, bank dengan aset terbesar di Indonesia saat ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Di bawahnya berurut-turut adalah Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank CIMB Niaga. Sedangkan peringkat ke-7 Bank OCBC NISP dengan total aset Rp 182 triliun per akhir Juni 2020. 

Sementara itu, total aset merger bank BUMN syariah yang nama barunya belum diputuskan tersebut diproyeksi mencapai Rp 390 triliun pada 2025 mendatang. Target lainnya adalah pembiayaan yang disalurkan diproyeksi mencapai Rp 272 triliun dan pendanaan sekitar Rp 335 triliun pada 2025.

Selain tiga bank yang sedang berproses bergabung, masih ada satu bank pelat merah yang juga memiliki bisnis syariah, yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). "BTN kan belum punya anak perusahaan syariah, baru unit usaha syariah," kata Direktur Keuangan dan Treasuri BTN Nixon Napitupulu kepada Katadata.co.id, Senin (11/10).

Untuk bergabung dengan BRI Syariah, BTN perlu melepas (spin off) unit usahanya ini terlebih dahulu. Mengacu arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pelepasan unit usaha syariah BTN ini rencananya terealisasi pada 2023.

Masuknya BTN Syariah tentunya akan menambah besar otot BRI Syariah. Total asset BTN Syariah per Juni 2020 tercatat Rp 31,09 triliun. Jika penggabungan dilakukan saat ini, total asset BRI Syariah atau bank hasil merger akan mencapai Rp 244,98 triliun.

Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perbanas Aviliani bahkan menyarankan merger bank syariah milik pemerintah ini lebih baik melibatkan Bank Muamalat. Selain bisa memperkuat bank hasil merger, ini juga bisa menjadi salah satu jalan keluar penyelamatan Bank Muamalat dari tekanan keuangan. Rasio pembiayaan seret (non performing financing/NPF) tinggi, sedangkan permodalan semakin menipis.

Dengan skema merger, tidak perlu ada pembelian saham Bank Muamalat dari pemiliknya saat ini yang salah satunya Islamic Development Bank. "Tinggal dibagi saja sahamnya (pemilik Bank Muamalat) tinggal berapa di bank syariah hasil merger. Saya rasa itu bisa menjadi salah satu jalan keluar yang bagus," kata Aviliani.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan yang dilaporkan ke OJK, Bank Muamalat tercatat memiliki total aset Rp 48,56 triliun per Agustus 2020. Dengan tambahan Bank Syariah pertama di Indonesia ini, bank merger BUMN syariah akan memiliki total aset Rp 293 triliun.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...