Total Laba Bersih Bank BUMN Meroket 41,45%, Bank Mandiri Terbesar

Image title
3 November 2021, 06:00
bank bumn, bumn, bank mandiri, bri, bni, btn, bca,
Arief Kamaludin|KATADATA
Logo bank milik negara
  • BRI turun 35,2% yoy dari Rp 29,8 triliun menjadi Rp 19,31 triliun
  • Bank Mandiri turun 21,7% yoy dari Rp 24,21 triliun menjadi Rp 18,95 triliun
  • BNI turun 39,8% yoy dari Rp 14,67 triliun menjadi Rp 8,82 triliun
  • BTN turun 17,92% yoy dari Rp 11,95 triliun menjadi Rp 9,81 triliun
  • BCA turun signifikan yakni 15,62% yoy dari Rp 8,55 triliun menjadi Rp 7,22 triliun

Sedangkan rincian pendapatan non-bunga bank BUMN dan BCA yakni:

  • Bank Mandiri meningkat 21,5% yoy dari Rp 19,58 triliun menjadi Rp 23,79 triliun
  • BRI tumbuh 17,1% yoy dari Rp 21,47 triliun menjadi Rp 25,15 triliun
  • BNI naik 14,2% yoy dari Rp 8,94 triliun menjadi Rp 10,21 triliun
  • BTN melesat 11,5% yoy dari Rp 1,62 triliun Rp 1,81 triliun
  • BCA naik 2,4% yoy dari Rp 15,09 triliun Rp 15,45 triliun

Sebagai lembaga intermediasi, bank Himbara secara total menyalurkan kredit hingga Rp 2.888 triliun per kuartal III. Capaian ini meningkat 10,52% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2.614 triliun.

Rincian penyaluran kredit oleh bank BUMN sebagai berikut:

  • BRI tumbuh 9,74% yoy dari Rp 935,34 triliun menjadi Rp 1.216 triliun
  • Bank Mandiri meroket 16,93% yoy dari Rp 873,72 triliun menjadi Rp 1.021 triliun
  • BNI naik 3,74% yoy dari Rp 570,64 triliun menjadi Rp 570,64 triliun
  • BTN naik 6,03% yoy dari Rp 254,91 triliun menjadi Rp 270,27 triliun

Sedangkan BCA menyalurkan kredit Rp 605,87 triliun selama sembilan bulan pertama tahun ini. Nilainya tumbuh 4,13% yoy dibandingkan kuartal III tahun lalu Rp 581,85 triliun.

Handiman menilai, kredit akan terus tumbuh. Ini karena data PMI Manufaktur melonjak ke rekor tertinggi 57,2 pada Oktober.

"Kami memperkirakan pertumbuhan pinjaman berlanjut, didukung oleh peningkatan lebih lanjut dalam mobilitas dan kegiatan ekonomi," kata Handiman.

Sedangkan kualitas kredit sejumlah bank tercatat menurun, terlihat dari kenaikan rasio kredit seret alias non-perfing loan (NPL). Rinciannya sebagai berikut:

  • NPL BRI naik dari 3,1% pada September 2020 menjadi 3,28% per September 2021
  • NPL BNI naik dari 3,6% menjadi 3,8%
  • NPL BCA naik dari 1,9% menjadi 2,4%
  • NPL Bank Mandiri membaik atau turun dari 3,33% menjadi 2,96%
  • NPL BTN juga turun dari 4,56% menjadi 3,94%

Handiman mengatakan, secara industri, NPL sepanjang September turun dari Agustus 3,3% menjadi 3,2%. Menurutnya, ini karena didorong oleh segmen pinjaman investasi dan modal kerja.

Kredit di kedua sektor itu terdorong kegiatan ekonomi yang sudah dibuka kembali secara bertahap. "Kami memperkirakan penurunan biaya provisi di kuartal IV, yang akan menjadi katalis terbesar untuk harga saham bank," kata Handiman.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...