Garuda Indonesia Kembali Tunda Pembayaran Surat Utang Tahun Ini

Andi M. Arief
4 Desember 2021, 13:45
Garuda Indonesia, surat utang, sukuk, emiten:GIAA
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pesawat Garuda di Hangar GMF,  Tanggerang,  Banten (2/3). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasi 24 pesawat berbadan lebar Aibus A330 sementara unit biaya rendahnya Citilink mengoperasikan 51 unit A320. 

Seperti diketahui, sebagian besar dana hasil penerbitan sukuk dipakai untuk membayar kembali (refinancing) utang. Awalnya, sukuk ini jatuh tempo pada 3 Juni 2020.

Di tengah pandemi Covid-19 yang membuat industri penerbangan melesu sejak Maret 2020, Garuda melakukan negosiasi untuk memperpanjang jatuh tempo sukuk global tersebut. Pemegang sukuk pun setuju untuk memperpanjang masa pelunasan sukuk global itu selama tiga tahun. Hingga akhir 2018, saldo surat utang syariah mencapai US$ 498,99 juta. 

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan keputusan penundaan pembayaran kupon itu diambil dengan mempertimbangkan kondisi Covid-19. Manajemen Garuda ingin memastikan maskapai keluar dari situasi tersebut hingga menjadi perusahaan yang kuat dan sehat.

Irfan mengaku sudah mengupayakan berbagai cara untuk mendukung kegiatan operasional maskapai dan mengelola keuangannya dengan penuh kehati-hatian. Perusahaan pelat merah ini terus menjalankan kegiatan penerbangan di tengah situasi pandemi Covid-19.

Pada saat bersamaan, Garuda mengumumkan keterlibatan Guggenheim Securities, LLC, sebagai penasihat keuangan. Pihak ini akan bekerja sama dengan penasihat yang sudah ada yaitu PT Mandiri Sekuritas, Cleary Gottlieb Steen & Hamilton LLP, dan Assegaf Hamzah & Partners untuk terus mengevaluasi alternatif strategi perusahaan.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...