Laba Bersih Gudang Garam Susut 26%, Simak Prospek Bisnis dan Sahamnya
Pada dasarnya, penurunan penjualan masih akan berlanjut tahun ini. Namun pendapatan akan terbantu oleh penyederhanaan lapisan yang memberi penyangga pada penurunan penjualan lebih lanjut ke rokok tier-2B yang lebih murah.
"Kami pikir pemulihan ekonomi akan mendukung pemulihan konsumsi masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.
Menurut dia, kebijakan pemerintah menaikkan Harga Eceran Minimum rokok rata-rata 12% tahun ini seharusnya membatasi persaingan harga yang tidak sehat serta menjaga margin produsen.
"Meskipun terjadi penurunan tajam dari margin kotor pada 2021 menjadi 11,4% dibandingkan 2020 yang sebesar 15,2%, kami memperkirakan penurunan margin laba kotor atau gross profit margin (GPM) pada 2022 akan lebih halus, yakni menjadi 11,1%," kata Christine dalam hasil risetnya yang terbit Jumat (1/4).
Dengan asumsi perusahaan mempertahankan pembayaran dividen per saham sebesar Rp 2.600 tahun ini, rasio pembayaran dividen akan dibayarkan lebih tinggi , yakni 90% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 65%.
"Kami memperkirakan penurunan bottom line (laba bersih) telah memperhitungkan harga saham saat ini. karena kami mengestimasi hasil dividen 8,2% pada 2022 (menggunakan harga penutupan Kamis 31/3), yang menurut kami menguntungkan," katanya.
Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan trading buy (transaksi beli) kami di GGRM dengan target harga Rp 35.400.