Kondisi Keuangan Pertamina Geothermal Energy yang Siap IPO
Pertamina Geothermal Energy juga berambisi meningkatkan basis kapasitas terpasangnya dari 672 MW saat ini menjadi 1.272 MW pada tahun 2027. Langkah ini sejalan dengan misi menjadi perusahaan energi ramah lingkungan terkemuka.
“PGE memiliki rekam jejak pengembangan panas bumi dan pembangkit listrik yang solid dan terbukti,” kata Ahmad dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/2).
Kinerja solid PGE didukung kesepakatan kontrak jangka panjang atau rata-rata di atas 20 tahun dengan PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN sebagai off taker tunggal. Posisi ini sekaligus memastikan perolehan arus kas yang dapat diprediksi.
“PGE memiliki hubungan yang baik dan luas dengan PLN dan secara historis mampu menegosiasikan ulang tarif kontraktual yang ada dengan PLN,” jelasnya.
Rekam jejak keuangan yang solid menjadi modal PGE untuk menangkap peluang industri panas bumi ke depan. Wood Mackenzie memperkirakan tambahan hingga 3,4 GW kapasitas geothermal dalam satu dekade ke depan.
Adapun komitmen besar PGE yang melekat kepada ESG juga sejalan dengan agenda dekarbonisasi nasional. Pemerintah Indonesia telah menerbitkan peta jalan untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.