Revisi Harga Batu Bara Acuan Bawa Angin Segar ke Emiten Pertambangan

Lona Olavia
14 Maret 2023, 14:08
Revisi Harga Batu Bara Acuan Bawa Angin Segar ke Emiten Pertambangan
ANTARA FOTO/Jojon/hp.
Aktivitas bongkar muat batu bara kebutuhan smelter nikel di Laut Lasolo, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (27/2/2023). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat alokasi penggunaan batu bara di dalam negeri kebutuhan batu bara dalam negeri pembangkit dan industri dalam lima tahun ke depan akan naik 165 juta ton menjadi 208,5 juta ton di tahun 2025 yang didominasi oleh pembangkit listrik.

Dengan formula HBA yang baru ini beberapa emiten yang diuntungkan yang memiliki porsi ekspor yang besar yaitu ITMG dan ADRO.

“Sementara stockpick kami untuk sektor batu bara adalah ADRO dengan target harga 4.000,” ucap Anissa.

Tim riset CGS CIMB Sekuritas juga menilai, perubahan formula HBA ini positif bagi perusahaan batu bara, terutama bagi ADRO dan ITMG. Ini karena formula baru tersebut memasukkan harga batubara aktual yang dijual di Indonesia dan tidak memasukkan harga acuan Newcastle.

Sebelumnya, masuknya harga Newcastle mengakibatkan ketidaksesuaian dengan harga realisasi penjualan, yang sebagian besar mengikuti harga Indonesia Coal Index (ICI). Sehingga, emiten harus membayar biaya royalti tambahan sebesar 2% sampai 3% dari pendapatannya karena ketidaksesuaian tolok ukur ini.

Secara umum, kebijakan ini memang menguntungkan hampir semua penambang batubara, secara khusus seperti ADRO dan ITMG.  Namun, PTBA dinilai tidak akan terlalu terpengaruh karena persentase penjualan batubara ke pasar domestik yang cukup tinggi.

“Sementara itu kami memperkirakan skema HBA baru ini tidak akan berdampak pada PT Adaro Minerals Indonesia Tbk, mengingat tolok ukur tersebut masih mengacu pada harga batubara termal,” tulis tim riset CGS CIMB Sekuritas.

Adapun pada penutupan perdagangan Selasa (14/3) sesi I, sektor energi anjlok 1,85%. Di mana, saham ADRO menurun 2,76% ke posisi Rp 2.820 per saham, ITMG turun 1,87% ke level Rp 38.025, dan PTBA juga turun 1,53% menjadi Rp 3.870 per saham. Bahkan ADMR anjlok 3,51% ke Rp 1.100 per sahamnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...