Program Efisiensi Dongkrak Laba Bersih PGE Tahun 2022

Ardhia Annisa Putri
Oleh Ardhia Annisa Putri - Tim Publikasi Katadata
5 April 2023, 20:20
PGE
Katadata

Peningkatan kinerja keuangan PGE, salah satunya juga ditopang oleh kredit karbon sebagai sumber pendapatan baru atau new revenue generator. Kredit karbon berhasil menyumbang US$747 ribu atau sekitar Rp11,2 miliar (kurs Rp15 ribu).

Dalam laporannya, pendapatan kredit karbon ini dihasilkan oleh dua pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), yaitu PLTP Ulubelu Unit 3 dan 4 serta PLTP Karaha. Dua PLTP tersebut menghasilkan setara 1,7 juta ton pengurangan emisi karbon yang dihitung sejak 2020.

Kredit karbon merupakan merupakan representasi dari hak bagi sebuah perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dalam proses industrinya. Ini berarti, perusahaan dapat mengeluarkan emisi karbondioksida atau gas rumah kaca lainnya dalam jumlah tertentu sesuai regulasi yang telah ditentukan.

Jika perusahaan menghasilkan emisi kurang dari kredit yang dimiliki maka perusahaan tersebut bisa menjual kreditnya di pasar karbon.

Menurut Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury, perusahaan pelat merah diharapkan dapat melakukan jual beli karbon untuk memenuhi target penurunan emisi Indonesia.

“Kita melihat kolaborasi antara BUMN sendiri untuk membangun kerja sama dalam menghasilkan energi dan menurunkan emisi bisa dilakukan. BUMN kita juga bisa kerja sama dengan negara lain. Pada intinya, bagaimana BUMN bisa bersama-sama melakukan transisi energi,” ujarnya, dikutip dari Jawapos.com, Minggu (19/3).

Sejalan dengan langkah Kementerian BUMN, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meluncurkan perdagangan karbon. Mulai 2023-2024, perdagangan karbon dilakukan di subsektor pembangkit tenaga listrik secara mandatory.

Perdagangan karbon di Indonesia tercatat memiliki nilai yang cukup tinggi. Berdasarkan catatan Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), nilai perdagangan karbon di Indonesia dapat mencapai US$300 miliar atau lebih dari US$4.000 triliun per tahun. Angka tersebut berasal dari kegiatan menanam kembali hutan yang gundul hingga penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...