BI Prediksi Pengusaha Tak Kerek Harga Meski Dolar AS Tembus Rp 16 Ribu

Agatha Olivia Victoria
26 Maret 2020, 20:09
rupiah melemah, inflasi, kenaikan harga, pandemi corona, virus corona, covid-19
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis dampak pelemahan rupiah terhadap inflasi minim.

Keempat, pelemahan rupiah diyakini hanya sementara akibat kenpanikan global. "Begitu ada kejelasan terkait Covid-19 dan kebijakan ekonomi maka rupiah akan kembali menguat. Jadi pelemahan rupiah ini sementara," ungkap dia.

Adapun BI memperkirakan inflasi bulan Maret sebesar 0,11% secara bulanan, atau 2,98% secara tahunan. Perry pun optimistis target inflasi di kisaran 3% tahun ini bakal tercapai. 

(Baca: BI Sediakan Uang Baru Rp 450 Triliun Cegah Penyebaran Virus Corona)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi Februari mencapai 0,28% secara bulanan, lebih rendah dibanding bulan Januari sebesar 0,39%. Inflasi disumbang kenaikan harga pada sejumlah bahan pangan seperti bawang putih dan cabai merah, hingga rokok.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti menjelaskan inflasi secara tahun kalender mencapai 0,66%, sedangkan secara tahunan tercatat 2,98%. Inflasi terjadi di 90 kota indeks harga konsumen, sedangkan 17 kota IHK mengalami deflasi.

"Inflasi Februari sebenarnya relatif lebih stabil dibandingkan Januari, tetapi Februari 2019 itu terjadi deflasi 0,08%" ujar Deputi Bidang dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Senin (2/3).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...