Produksi Tambang Freeport Turun, Ekonomi Papua Anjlok 15,72% pada 2019

Agatha Olivia Victoria
6 Februari 2020, 08:04
tambang freeport
www.npr.org
Ilustrasi. Penurunan produksi tambang Freeport membuat perekonomian Papua anjlok pada tahun lalu.

Laju pertumbuhan Pulau Maluku dan Papua ini menjadi yang terburuk pada 2019. Sementara Pulau Sulawesi mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi mencapai 6,65 % di susul Pulau Jawa sebesar 5,52 %.

Kemudian Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,07 %, Pulau Kalimantan 4,99 %, dan Pulau Sumatera 4,57 %. Secara nasional, pertumbuhan ekonomi tahun lalu mencapai 5,02 %, melambat dibanding 2018.

(Baca: Ekonomi RI Tahun Lalu Tumbuh Terendah Sejak 2015, Berikut Faktornya)

Sebelumnya, PT Freeport merilis laporan kinerja perusahaan pada kuartal ketiga 2019. Dalam laporan tersebut, tercatat penjualan emas dan tembaga anjlok lebih dari 60 % dibandingkan periode sama tahun lalu.

Penjualan emas hanya mencapai 659 ribu ons,  turun 68,62 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sedangkan penjualan tembaga turun 77,9% menjadi 464 ribu pond. Penurunan tersebut seiring dengan berkurangnya produksi sejak awal tahun ini. Total produksi tembaga 461 juta ponds atau turun 53,4 %, sedangkan produksi emas turun 69,1 % menjadi 2,08 juta ons.

Chief Executive Officer Freeport McMoran Richard C. Adkerson mengatakan anjloknya penjualan serta produksi disebabkan karena tambang Gresberg yang terletak di Timika, Papua tengah memasuki masa transisi dari tambang terbuka atau open pit menjadi tambang bawah tanah atau underground. Sejauh ini, penambangan bawah tanah telah memasuki tahap undercutting, konstruksi drawbell, dan ekstraksi bijih.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...