Sri Mulyani Pesimistis Target Lifting Migas Tahun Ini Tercapai

Agatha Olivia Victoria
28 Januari 2020, 17:53
Sri Mulyani, lifting migas, rupiah melemah, pajak
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan eksplorasi serta penemuan sumur baru pada tahun ini tak memperlihatkan peningkatan yang signifikan.

"Sehingga pada 2020 akan terjadi pengulangan di mana lifting dan nilai tukar akan memberi dampak ke penerimaan pajak kita," terang dia. 

(Baca: Pemerintah Beri Insentif Pajak Migas, Ini Tanggapan Pelaku Industri)

Selain lifting yang rendah, realisasi harga minyak mentah Indonesia atau ICP juga hanya mencapai US$ 62 per barel, di bawah asumsi APBN 2019 US$ 70 per barel. Kondisi ini juga turut mempengaruhi penerimaan pajak sektor migas. 

Berdasarkan realisasi sementara APBN 2019, penerimaa PPh migas hanya mencapai 89,3% dari target atau sebesar Rp 59,1 triliun. Realisasi tersebut juga lebih rendah dari 2018 sebesar Rp 64,7 triliun. 

Sri Mulyani menuturkan, pergerakan harga minyak tahun 2019 terutama dipengaruhi oleh turunnya permintaan minyak dunia dan isu geopolitik. "Serta perpanjangan pembatasan produksi OPEC di tengah penambahan produksi oleh AS dan Rusia," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...