Neraca Dagang Defisit US$ 1,3 M, Rupiah Kembali ke Rp 14.000 per Dolar

Agatha Olivia Victoria
16 Desember 2019, 18:34
nilai tukar rupiah, defisit neraca perdagangan
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Nilai tukar rupiah kembali menembus Rp 14.000 per dolar seiring defisit neraca dagang yang mencapai US$ 1,33 miliar pada November 2019.

Pelemahan rupiah terjadi di saat dolar melemah terhadap sejumlah mata uang dunia. Ketika berita ini ditulis, indeks dolar AS turun 0,12% ke level 97,05.

Ibrahim menjelaskan bahwa pelemahan dolar AS akibat penantian pasar terhadap komentar dari beberapa pejabat Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) dalam beberapa hari mendatang. "Terutama setelah The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga stabil pekan lalu," ucap dia.

Adapun Presiden Fed Dallas Robert Kaplan, John Williams dari Fed New York, serta Eric Rosengren dari Boston Fed akan berbicara pada hari Selasa (17/12). Sementara Presiden Fed Chicago Charles Evans dijadwalkan untuk berbicara sehari kemudian.

(Baca: Impor Konsumsi Melonjak, Neraca Dagang November Defisit US$ 1,3 Miliar)

Tidak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia melemah terhadap mata uang Negeri Paman Sam. Mengutip Bloomberg, yen Jepang melemah 0,05%, dolar Singapura 0,15%, won Korea Selatan 0,03%, peso Filipina 0,11%, rupee India 0,27%, yuan Tiongkok 0,28%, ringgit Malaysia 0,2%, dan baht Thailand 0,05%.

Hanya dolar Hong Kong dan dolar Taiwan yang menguat masing-masing 0,08% dan 0,28%. Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, rupiah turun 12 poin ke level Rp 14.004 per dolar AS dibanding level Jumat (13/12).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...