Makin Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2019 Hanya 5,02%

Agustiyanti
5 November 2019, 11:31
BPS
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2019 melambat.

"Konsumsi rumah tanggamemang  lebih lambat dari kuartal II karena saat itu ada momentum Lebaran, tetapi lebih baik dari kuartal III tahun lalu sebesar 5%," jelas dia. 

Sementara itu, komponen pengeluaran lainnya, seperti pembentukan modal tetap bruto (PMTB) juga  tumbuh  4,21% secara tahunan, melambat dibandingkan kuartal III 2018 sebesar 6,98%. Konsumsi pemerintah, menurut dia juga hanya tumbuh 0,98% dibanding kuartal III 2018 di kisaran 6%. 

"Ekspor hanya tumbuh 0,08% dan impor terkontraksi terutama akibat kontraksi pada impor migas," jelas dia.

 (Baca: Penyaluran Kredit 2019 Akan Sulit Capai Target)

Ia menjelaskan perlambatan pertumbuhan ekonomi seiring dengan perlambatan ekonomi pada negara-negara mitra dagang utama Indonesia. Tiongkok yang menjadi negara tujuan ekspor Indonesia dengan porsi 17,2% mencatatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dari 6,5% pada kurtal III 2018 menjadi 6%. 

"Amerika Serikat, share ekspor kita 11,5%, pertumbuhan ekonominya melambat dari 3,1% menjadi 2%. Singapura juga pertumbuhannya melambat dari 2,6% menjadi 0,1%," jelas dia.

Sebelumnya, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1% menjadi 5% dan tahun depan dari 5,2% menjadi 5,1%. Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut seiring dengan kondisi ekonomi global yang makin tak pasti.

Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu target yang sulit dicapai pemerintahan Presiden Joko Widodo selama periode pertama. Dalam janji kampanye yang dituangkan dalam  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Jokowi menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 8% pada 2019. 

Berikut data pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun terakhir terlihat dari databooks di bawah ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...