Sentimen Pemakzulan Trump Meningkat, Rupiah dan Mata Uang Asia Berjaya

Agatha Olivia Victoria
4 Oktober 2019, 17:29
dolar as
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah pada pasar spot perdagangan sore ini, Jumat (4/10) menguat 0,24% ke level Rp 14.137 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ia bahkan menilai AS memiliki potensi jatuh ke jurang resesi. "Sejumlah pihak menyatakan bahwa AS bisa disebut sudah mengalami semi-resesi," ucap dia.

(Baca: Sri Mulyani: IHSG Anjlok karena Faktor Global dan Politik dalam Negeri)

Oleh karena itu, pelaku pasar semakin yakin bahwa Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) bakal terus menerapkan kebijakan moneter longgar dengan menurunkan suku bunga acuan. Mengutip CME Fedwatch, kans penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1.5-1,75% pada bulan ini mencapai 90,3%. Padahal sepekan lalu kemungkinannya tidak sampai 50%, tepatnya 49,2%.

Dari sisi internal, Ibrahim menjelaskan sentimen datang dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin yang dalam lima tahun ke depan akan semakin kondusif dalam menjalankan pemerintahannya. Ini berkat kemenangan kubu partai koalisi pemerintah  di parlemen yang menduduki kursi pimpinan baik di DPR, DPD dan MPR.

"Ini menjadi berkah tersendiri, karena dalam perjalanan nanti pemerintah akan lebih gesit lagi dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pro dengan kepentingan rakyat," jelas dia.

Ibrahim pun memproyeksikan rupiah masih akan menguat pada Senin depan (7/10). Rupiah akan berada di antara Rp 14.100 - Rp 14.157 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...