BI Proyeksikan Rupiah Tahun Depan Menguat ke Kisaran Rp 13.900-14.300
Penguatan rupiah juga menopang inflasi yang terjaga pada level yang rendah pada tahun depan. BI memperkirakan inflasi pada tahun ini berada di bawah 3,5%, sementara tahun berikutnya pada rentang 2-4%. Inflasi ini ditopang oleh konsistensi kebijakan untuk stabilitasi harga serta koordinasi antara pemerintah pusat maupun daerah.
Untuk pertumbuhan ekonomi, BI memperkirakan angkanya akan pada rentang 5,1-5,5%. Proyeksi tersebut lebih rendah dari asumsi pemerintah dalam RAPBN 2020 sebesar 5,3-5,6%.
Pertumbuhan pada tahun depan diperkirakan ditopang oleh permintaan domestik yang meningkat dan kinerja sektor eksternal yang mulai membaik dari sisi permintaan domestik. Sementara konsumsi diperkirakan tumbuh tetap tinggi diikuti dengan investasi yang meningkat.
Sementara, ekspor diperkirakan juga menopang pertumbuhan ekonomi, seiring dengan membaiknya proyeksi ekonomi global dan harga komoditas yang membaik. "Prospek ekonomi domestik juga ditopang oleh perbaikan efisiensi dan produktivitas perekonomian dari berbagai kebijakan reformasi struktural," ujarnya.
(Baca: Sri Mulyani Sebut APBN 2020 Fokus Tingkatkan Daya Saing dan SDM)