Kemenkeu Ubah Skema PPnBM Kendaraan Bermotor Berdasarkan Emisi

Rizky Alika
4 Maret 2019, 18:34
mobil mewah
Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi obyek Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Hal ini juga turut mendukung Indonesia menjadi sentra produksi kendaraan listrik dunia untuk pasar kawasan Asia Pasifik pada 2020. Sebab, pasar global memandang negara ini memiliki tingkat tren penjualan kendaraan terbesar di kawasan Asia Pasifik dengan produksi mobil di atas 1 juta per tahun.

Secara geografis, posisi Indonesia dengan pasar ASEAN, Tiongkok, India, dan New Zealand, dinilai paling strategis untuk sistem logistik dan distribusi kendaraan listrik.

Perubahan aturan di sektor otomotif ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 5,1% atau di atas pertumbuhan ekonomi dunia yang berada di kisaran 3%.

Namun, ia meminta pemerintah untuk menyiapkan infrastruktur penunjang dari aturan yang tengah digodok tersebut. "Apakah perangkat uji emisi CO2 sudah siap?" ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan pemerintah sedang menyusun Peraturan Menteri Keuangan menegnai PPnBM otomotif. Namun, pemerintah masih menunggu pembahasan bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

(Baca: Gubernur BI: Sektor Riil Akan Terkena Dampak Ketidakpastian Global )

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga menyebutkan ia bersama dengan pemerintah tengah berupaya menggenjot pertumbuhan ekspor, salah satunya sektor otomotif. Menurut dia, kebijakan otomotif saat ini masih berorientasi pada jenis mobil. "Padahal yang bagus berorientasi euro emission," ujarnya.

Aturan kebijakan yang berbasis kapasitas cc dan standar emisi euro (euro emission) ini masih dalam pembahasan BI, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perindustrian. Harapannya, perubahan tersebut dapat mendorong produksi otomotif tipe sedan sehingga meningkatkan produk ekspor hingga Australia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...