Banjir Dana Asing ke SUN, Nyaris Rp 20 Triliun Kurang dari Sebulan

Rizky Alika
7 November 2018, 18:35
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Di sisi lain, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam mengatakan faktor yang mendorong aliran masuk dana asing ke SUN adalah penawaran yield obligasi pemerintah yang tinggi. Selain itu, kenaikan bunga acuan BI hingga 150 basis points lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan FFR.

"Kenaikan FFR hanya 100 basis points, ini menyebabkan spread yield SBN dibandingkan surat berharga di AS melebar," ujarnya.

Senada dengan David, ia menjelaskan beberapa faktor global juga turut memengaruhi keputusan investor yang mulai memasuki pasar SUN. Faktor global yang dimaksud di antaranya kemungkinan bank sentral AS tidak akan terus menaikkan FFR seiring proyeksi inflasi AS akan tertahan. Selain itu, kemungkinan meredanya intensi perang dagang antara AS dan Tiongkok.

Namun, ia memperingatkan arus masuk dana asing dapat bersifat sementara. "Sejauh mana keyakinan investor terhadap perekonomian domestik yang sesungguhnya akan terlihat pada momen perkiraan The Fed menaikkan suku bunga, yaitu bulan Desember," kata dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai arus masuk dana asing lantaran investor melihat pasar domestik lebih menarik. "Sehingga modal asingnya ada yang mulai masuk sehingga rupiahnya mulai menguat," kata dia.

Ia pun mengatakan kondisi ini belum tentu terjadi dalam jangka panjang. Maka itu, pemerintah terus mencari upaya untuk membuat kebijakan yang lebih baik dalam menjaga stabilitas kurs rupiah.

Kepemilikan asing atas SUN terpantau terus menanjak sejak 19 Oktober, dari posisi Rp 847,82 triliun menjadi 867,55 triliun per 5 November. Ini artinya, kepemilikan asing bertambah Rp 19,73 triliun.

Seiring derasnya arus masuk dana asing, nilai tukar rupiah tercatat menguat tajam dalam sepekan ini. Mengacu pada data Bloomberg.com, rupiah ditutup di level 14.590 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot Rabu ini.

Level tersebut menguat 1,45% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Mata uang negara Asia lainnya juga tercatat menguat namun persentasenya lebih kecil yakni kurang dari 0,5%. Level rupiah saat ini merupakan yang terkuat dalam lebih dari dua bulan belakangan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...