Kurs Rupiah di Atas Rp 14.000, Kemenkeu Sebut Dampak ke APBN Positif

Rizky Alika
8 Mei 2018, 15:23
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Meski begitu, Suahasil menyangkal data pertumbuhan ekonomi tersebut turut memicu arus keluar dana asing yang kemudian menambah tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi cukup baik dan mendapatkan apresiasi yang baik pula dari berbagai pihak.

Adapun pada perdagangan di pasar spot Selasa (8/5) pukul 14.50 WIB, nilai tukar rupiah berada di level 14.038 per dolar AS atau melemah 0,26% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Beberapa mata uang negara Asia lainnya juga mengalami pelemahan nilai tukar, namun rupiah tercatat kembali memimpin pelemahan.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan tekanan terhadap nilai tukar rupiah memang kemungkinan menguat di kuartal II. Hal itu lantaran kebutuhan pemerintah dan swasta akan dolar AS membesar untuk membayar dividen dan bunga ke luar negeri, serta impor.  

(Baca juga: Ekonom Bicara Kejatuhan Rupiah dan Kebijakan Bunga BI)

Namun, ia meyakinkan BI akan terus berada di pasar untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi yang diperlukan. "Misalnya kami melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) atau memberikan likuiditas rupiah atau menarik likuiditas rupiah yang berlebih di market," ujarnya.

Adapun langkah stabilisasi kurs rupiah telah membuat cadangan devisa tergerus sejak Februari 2018 lalu. Meski begitu, cadangan devisa masih cukup besar yaitu di level US$ 126 miliar per akhir Maret 2018 lalu atau setara 7,9 bulan impor, jauh di atas standar kecukupan internasional yaitu tiga bulan impor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...